Network
DESKJABAR- Kasus kecelakaan di Nagreg Kabupaten Bandung terus menjadi bahasan mengingat pelakunya melibatkan anggota TNI juga kematiannya yang tidak wajar karena dibuang ke sungai di Cilacap dan Banyumas Jawa Tengah.
Kasus kecelakaan di Nagreg pun menjadi sorotan publik hingga Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa langsung memerintahkan agar oknum TNI yang tabrak lari itu diproses hukum.
Kasus kecelakaan di Nagreg pun Kasad Jenderal Dudung Abdulrachman pun menjenguk keluarga korban. Lalu anggota DPR RI Dedi Mulyadi pun menjenguk keluarga untuk mendengarkan langsung kronologi tabrak lari Nagreg.
Baca Juga: PENGAKUAN YORIS dan Pak Kades, Alasan Cabut Kuasa Hukum di Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang
Baca Juga: TERNYATA Ini Beberapa Alasan Yoris Bergabung Dengan Yosef di Kasus Pembunuhan Subang, Salah Satunya
"Saya berkesempatan mengunjungi rumah korban tabrak lari yang berujung pada kasus pembunuhan berencana oleh tiga orang oknum anggota TNI," kata Dedi Mulyadi melalui akun instagram @dedimulyadi71, Selasa 28 Desember 2021.
Korban merupakan sejoli. Handi Saputra yang berhenti sekolah saat duduk di kelas 2 SMK dan Salsa yang masih duduk di kelas 2 Tsanawiyah. "Saya mendengarkan kisahnya langsung dari pihak keluarga," katanya.
"Rasa haru tidak bisa saya tahan karena kisahnya begitu dramatis dan menyayat hati. Handi pergi jam 2 sore saat ibunya pengajian untuk menjemput Salsa di rumahnya dengan menggunakan sepeda motor tetangga karena sepeda motornya kehabisan bensin. Meski beda Kabupaten, satu di Garut dan satu di Bandung, desa mereka bertetangga," ujar Dedi Mulyadi.
Akhirnya, sejoli itu harus mengalami nasib naas, tertabrak saat keluar gang oleh mobil yang dikendarai oknum TNI. Mayat Handi ditemukan di Sungai Serayu Banyumas sementara mayat Salsa ditemukan di muara Sungai Cilacap setelah dibuang oleh oknum TNI tersebut.
