Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU: Pengacara Yosef Minta Danu Jadi TERSANGKA, Alasannya Ini....
Pasalnya menurut Roy Suryo, berdasar pengalamannya selama ini, beberapa orang yang memang pandai dan terbiasa berakting, menguasai seni peran dan emosi saat dipindai dengan sensor-sensor Lie Detector, mereka bisa ‘mengelabui’ alat tes kebohongan ini.
“Harus LD (Lie Detector) yang canggih, bukan yang hanya mengandalkan sensor nadi saja”, kata Roy Suryo ketika itu (Baca DISINI).
Sebab itu, ujar Roy Suryo, belum terungkapnya kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, itu mungkin pelaku sudah sangat profesional dan mengerti tahapan-tahapan penyidikan.
Dan bukan tidak mungkin dia (pelaku), jelas Roy Suryo berasal dari oknum disersi aparat tertentu. Dia mengerti tentang Ilmu Dactiloscopy (Sidik jari) termasuk cara-cara menghilangkannya di TKP, sehingga semua potensi jejak bisa dia hapuskan.
“(Tapi) At last but not least. Saya tetap percaya yang benar akan tetap benar dan yang bersalah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Percayalah Gusti Allah SWT tidak sare. Jadi meski sudah menggunakan teknologi macam-macam di atas, tetap berdoa agar diberikan petunjuk dan jalan terang”, pungkas Roy Suryo.
Kronologis kejadian
Sekedar mengingatkan, kasus pembunuhan Subang atau pembunuh ibu dan anak di Subang yang meminta korban jiwa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) itu cukup menggegerkan karena tergolong sadis.
Jasad Tuti (ibu) dan Amalia (anak) ditemukan sudah tak bernyawa penuh darah di dalam bagasi mobil Toyota Alphard milik korban yang diparkir di halaman rumahnya di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak. Kabupaten Subang, Jawa Barat.