Selain program studi Perdagangan Internasional, ada juga jurusan baru Perpustakaan dan Science. Saat ini animo dari program studi baru itu masih kecil. Dadang Suganda bilang, ada beberapa faktor yang menyebabkan masih kecilnya minat di program baru itu.
"Mungkin distrupsi digitalnya harus ke sana, jadi bukan hanya konten pengelolan perpustakaannya tapi branding juga harus diangkat, oleh karena itu ini kan moment dari pemerintah dan kita menyiasati dengan kurikulum yang sesuai dengan digital," ungkap Dadang.
Dadang Suganda melanjutkan, nama perpustakaan saat ini masih banyak dinilai orang bahwa tidak memiliki wawasan yang baru. Menurutnya, orang masih berpikir bahwa ilmu perpustakaan masih soal buku di rak, kemudian ruangan sepi, orang kacamata tebal dan pekerjaan kurang gaul.
"Sepertinya kurang ada link and mach dengan kondisi sekarang, oleh karena itu kami akan mengolah kompetensinya itu sendiri kemudian nama dan prodi akan kita ubah ke digital," kata Dadang.***