Info Covid-19, Indonesia Tidak Akan Kekurangan Vaksin, Bahkan Bisa Terima Lebih Banyak

20 Januari 2021, 21:22 WIB
ILUSTRASI vaksin Sinovac di Kantor Pusat Bio Farma. /ANTARA FOTO/MUKHLIS JR

DESKJABAR - Indonesia berpotensi mendapatkan total 663 juta dosis vaksin Covid-19 atau lebih besar dari yang dibutuhkan, yaitu 426 juta dosis.

"Kalau kita masukkan dengan yang lagi proses ataupun potensi, ada sekitar 438 juta dosis. Tapi seandainya kita mendapatkan full supply COVAX/GAVI kemungkinan kita memiliki 663 juta dosis," kata Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, Rabu, 20 Januari 2021.

Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Honesti Basyir mengemukakan bahwa untuk mencapai herd immunity 70 persen dari masyarakat, Indonesia harus melakukan vaksinasi terhadap 181 juta orang.

Baca Juga: Kepala Pengadilan Agama Cianjur Positif Covid-19, 200-an Persidangan Ditunda

"Karena vaksinasi itu dua dosis, artinya dari 181 juta itu dibutuhkan 362 juta dosis. Tapi memang dalam pelaksanaannya ada vaksin rusak dan segala macam, kita diberikan allowance 15 persen sehingga total kebutuhan vaksin 426 juta dosis," tuturnya sebagaimana diberitakan Antara, Rabu.

Menurut dia, dari kebutuhan 426 juta dosis itu, Bio Farma sudah melakukan supply agreement terhadap sejumlah perusahaan vaksin global dengan dukungan Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, dan kementerian terkait lainnya.

"Pertama dengan Sinovac, ada vaksin jadi sebesar 3 juta dosis, ini sudah sampai semua. Kemudian 140 juta dosis dalam bentuk bahan baku, bertahap masuk ke Indonesia. Bahan baku itu kita proses produksi di Bio Farma untuk menjadi vaksin jadi," ujar Honesti Basyir.

Baca Juga: Donald Trump Berikan Grasi Kepada Koruptor, Penyuap, Hingga Pengedar Narkoba, Diantaranya Ada Rapper

Ia mengungkapkan, Bio Farma juga memiliki kontrak dengan Novavax sebesar 50 juta dosis, dan terdapat opsi tambahan menjadi 80 juta dosis. Hal ini bergantung dari kemampuan dalam menyerap atau mengeksekusi perjanjian tersebut.

Honesti Basyir menyatakan, Indonesia juga mendapat komitmen vaksin dari fasilitas global COVAX yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Aliansi Vaksin (GAVI) sebesar 54 juta dosis vaksin.

"Tapi kita memiliki opsi kalau mereka punya suplai lebih, kita bisa mendapat 54 juta dosis lagi. Artinya memang 108 juta dosis kalau memungkinkan, lebih kurang 20 persen dari total populasi yang berhak mendapat vaksin," ucapnya.

Baca Juga: Info Covid-19, Pemkot Tasikmalaya Bakal Adakan Vaksinasi, Berikut Ini Langkah Persiapannya

Baca Juga: Kawasan Puncak Bogor Banjir Bandang, Bupati Ade Yasin Membolehkan Pengungsi Pulang dengan Catatan

Baca Juga: Tujuh Drakor Bertema Musim Dingin Ini Dijamin Bakal Menghangatkan Hati Kamu

Honesti Basyir memaparkan, Bio Farma juga melakukan kerja sama dengan perusahaan vaksin AstraZeneca sebesar 50 juta dosis, dan ada opsi 50 juta dosis. Akan tetapi, itu juga tergantung GAVI atau COVAX apakah bisa memenuhi suplai untuk level maksimum.

Ia juga mengatakan, Bio Farma sedang melakukan proses negosiasi dengan perusahaan vaksin AS, Pfizer.

"Sedang proses nego, mudah-mudahan dalam minggu ini. Komitmen yang kita tawarkan untuk bisa suplai 50 juta dosis," kata Honesti Basyir.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler