KASUS Bully Reaksi dan Tinjauan Psikologi, Bisakah Perempuan Menjadi Pengganggu Juga? Siapa Targetnya

- 26 Juli 2022, 07:09 WIB
Ilustrasi kasus bully Reaksi dan Tinjauan psikologi, Bisakah Perempuan Menjadi Pengganggu Juga? Siapa Targetnya.
Ilustrasi kasus bully Reaksi dan Tinjauan psikologi, Bisakah Perempuan Menjadi Pengganggu Juga? Siapa Targetnya. /Pixabay/geralt/

Apa ciri khas korban?

Studi terhadap anak-anak menunjukkan bahwa korban dengan mudah menuruti tuntutan pelaku intimidasi, menyerahkan sepeda, mainan, dan mainan lainnya.

Baca Juga: Ternyata Kota Bandung yang Bergelar Paris van Java Ini, Dulunya Tempat ‘Pangguyangan’ Badak

Mereka menangis dan mengambil posisi defensif; tampilan rasa sakit dan penderitaan mereka yang sangat terlihat bermanfaat bagi pengganggu dan berfungsi sebagai sinyal penting dari dominasi pengganggu.

Anak-anak yang menjadi korban tidak memberikan pencegah agresi, yang dapat membuat mereka tidak disukai bahkan oleh teman sebayanya yang tidak melakukan intimidasi.

Apa dampaknya bagi korban?

Penindasan menyebabkan banyak kesengsaraan bagi orang lain, dan efeknya pada korban dapat berlangsung selama beberapa dekade, bahkan mungkin seumur hidup.

Rasa sakit akibat bullying mungkin dirasakan paling akut di sekitar masa remaja, tahap perkembangan di mana kepekaan terhadap penolakan sangat meningkat.

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Akan Dijadikan Tumbal Pesugihan, Salah Satunya Linglung

Korban adalah sumber umum penghindaran sekolah, menyebabkan perasaan malu dan tidak berharga, dan dapat menyebabkan depresi kronis serta kecemasan.

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Psychology Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah