Walaupun efek daging merah pada kesehatan manusia telah banyak dipelajari, Healthline menyebutkan bahwa sebagian besar studi itu adalah pengamatan atau observasional.
Baca Juga: Glamping, Tren Wisata Berkemah Bersama Keluarga, di Kawasan Bandung Raya Juga Ada, Cek 3 Lokasi Ini
Sebagai contoh, studi observasional mungkin menemukan bahwa orang yang makan banyak daging merah memiliki hasil kesehatan yang lebih buruk.
Namun, kelompok orang yang diamati tersebut memiliki kemungkinan lebih sering merokok, sering minum alkohol, atau terlibat dalam perilaku lain yang berkontribusi pada efek kesehatan tersebut dibandingkan dengan mereka yang tidak makan daging merah.
Healthline menyatakan dalam penelitian tersebut, para peneliti tidak mungkin mengontrol semua faktor tersebut dan menentukan apakah daging merah merupakan "penyebab" dari hasil kesehatan apa pun.
Keterbatasan itu penting untuk diingat ketika meninjau penelitian serupa.
Tidak berdampak buruk
Satu tinjauan studi terkontrol (yang lebih berkualitas dibanding studi observasional) menyimpulkan bahwa makan setengah porsi (1,25 ons atau 35,43 gram) atau lebih daging merah setiap hari tidak berdampak buruk terhadap faktor risiko penyakit jantung, seperti lipid darah dan tingkat tekanan darah.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa konsumsi daging merah yang tidak mengalami pemrosesan (misalnya dijadikan sosis atau hotdog), tidak berisiko menyebabkan kanker.