Network
- Daging konvensional, daging berasal dari hewan yang biasanya dibesarkan dalam operasi pemberian makan hewan terkonsentrasi (concentrated animal feeding operations atau CAFO) atau "pabrik peternakan" yang mengurung hewan ternak dan memberinya pakan berbasis biji-bijian. Daging sapi yang tidak diberi label "organik" atau "makan rumput" cenderung merupakan sapi konvensional dari CAFO.
- Daging diberi makan rumput (grass fed). Daging ini berasal dari sapi yang merumput di lapangan dan mencari makan untuk pakannya.
- Daging organik, daging berlabel organik haruslah daging yang berasal dari hewan dengan pakan serta rerumputan yang organik, hewan ternak itu juga harus dibesarkan dengan cara khusus yang mengakomodasi proses merumput dan perilaku alami lainnya. Hewan ternak itu juga tidak boleh menerima antibiotik atau hormon.
- Daging olahan, daging yang termasuk produk daging olahan biasanya berasal dari hewan yang dipelihara secara konvensional dan telah melalui berbagai metode pemrosesan, seperti pengawetan atau pengasapan. Contohnya termasuk sosis, hotdog, dll.
- Daging yang tidak diproses, seperti namanya, produk ini daging belum mengalami proses olahan seperti diasap, curing, atau proses secara berat lainnya. Namun, karena semua jenis daging yang dijual biasanya sudah melalui suatu proses pengolahan sampai batas tertentu, istilah "belum diproses" biasanya mengacu pada daging olahan minimal.
Baca Juga: Glamping, Tren Wisata Berkemah Bersama Keluarga, di Kawasan Bandung Raya Juga Ada, Cek 3 Lokasi Ini
Protein dalam daging sapi adalah protein komplet, artinya protein tersebut mengandung semua asam amino esensial yang harus diperoleh manusia dari makanan.
Selain protein, daging sapi merupakan sumber vitamin B12, nutrisi yang larut dalam air dan diperlukan untuk fungsi sistem saraf, dan seng, mineral yang penting untuk sistem kekebalan tubuh.
Healthline menyatakan bahwa cara hewan ternak dirawat selama hidupnya dapat mempengaruhi komposisi nutrisi daging yang dihasilkan.
