Keren, Presiden Joko Widodo (Jokowi) Siap Menjadi Penerima Pertama Vaksin Covid-19

- 18 November 2020, 11:32 WIB
Presiden RI Joko Widodo.
Presiden RI Joko Widodo. /ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ANTARA


DESKJABAR
- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) siap untuk menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19.

"Kalau ada yang bertanya Presiden nanti di depan atau di belakang? Kalau oleh tim diminta saya yang paling depan, saya siap," kata Presiden Jokowi di Puskesmas Tanah Sereal Bogor, Jawa Barat, Rabu 18 November 2020.

Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu saat meninjau simulasi imunisasi vaksin Covid-19 di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor bersama dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Baca Juga: Minat Mobil Listrik Tinggi, Pembuat Baterai China Buka Pabrik Senilai Rp33 Triliun di Jerman

Namun Presiden Jokowi menegaskan, penerima vaksin diutamakan para tenaga kesehatan.

"Siapa yang akan divaksin terlebih dahulu? Yang akan divaksin pertama adalah nanti tenaga kesehatan, baik itu para dokter, perawat, tenaga medis, dan paramedis yang ada. Itu yang diberikan prioritas," tambah Presiden.

Setelah tenaga kesehatan, nantinya akan ada aparat sipil negara (ASN). "Plus TNI dan Polri, kemudian nanti baru ASN untuk pelayanan-pelayanan publik yang ada di depan, guru dan kemudian tentu saja kita semuanya," ungkap Presiden.

Baca Juga: Toni Kroos : Spanyol Ajari Kami Caranya Bermain Bola

Namun, hingga saat ini, Presiden Jokowi mengungkapkan, pemerintah belum memutuskan merk vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat.

"Kita akan membeli vaksin itu dari perusahaan merk yang ada di dalam daftarnya WHO. Saya tidak berbicara merknya apa, asal sudah ada di dalam 'listnya' WHO itu yang akan kita berikan. Kemudian yang kedua juga kemanfaatan dari vaksin itu juga harus maksimal," kata Presiden.

Dikutip DeskJabar dari Antara, Pemerintah Indonesia diketahui sudah meneken kesepakatan untuk pengadaan 143 juta dosis konsentrat vaksin dengan perusahaan farmasi asal China, yaitu Sinovac, Sinopharm, dan CanSino masing-masing 65 juta dan 15 juta hingga 20 juta konsentrat vaksin. Vaksin itu rencananya akan diproduksi oleh BUMN PT Bio Farma.

Baca Juga: 3 Fitur Baru Google Maps Permudah Wisatawan Mendapatkan Info Seputar Covid-19

Uji klinis tahap ketiga vaksin Covid-19 Sinovac sedang dilakukan oleh tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran sejak Agustus 2020 dan sudah ada 1.620 orang relawan yang mendapatkan suntikan pertama dan belum ditemukan efek samping.

Selain dengan China, Indonesia menjalin kerja sama vaksin dengan perusahaan teknologi G-24 asal Uni Emirat Arab (UAE) pertengahan Agustus dengan memasok 10 juta dosis vaksin melalui kerja sama dengan PT Kimia Farma.

Baca Juga: Kabar Gembira, TikTok Perluas Fitur, Orang Tua Bisa Kontrol Lebih ke Akun Anak

Kemudian masih ada 100 juta dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi AstraZeneca diharapkan dapat dilakukan pengiriman pertama pada kuartal kedua 2021.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sasaran penerima vaksin Covid-19 adalah sebanyak 160 juta orang dengan vaksin yang harus disediakan adalah 320 juta dosis vaksin.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x