Network
DESKJABAR – Industri pertahanan Indonesia, PT Pindad Bandung mulai promosi senjata karaben serbu AM1. Tampaknya, ini dimaksudkan agar sosok senjata AM1 mulai dikenal oleh kalangan militer Indonesia lebih luas, agar kemudian diminati dalam jumlah besar.
Sosok senjata AM1 memang out of the box jika dikaitkan desain buatan Pindad yang sudah dikenal, yaitu berbasis FNC Belgia berupa SS1 dan SS2. Tampilan senjata AM1 lebih mirip sosok populer senjata karaben serbu dunia, yaitu M4 buatan Amerika, yang kemudian muncul HK416 Jerman.
Mulai dipromosikan senjata AM1, dilakukan melalui sejumlah foto kampanye oleh Pindad. Misalnya, tampilan tentara Indonesia berupa kombinasi kendaraan operasional strategis Maung MV 4x4, juga ada sosok senjata SS2-V4 HB, dan senjata AM1 yang sifatnya kombinasi cocok-cocokan.
Baca Juga: Pindad AM1, Bisa Jadi Andalan Baru Senjata TNI, Saingi M4 Amerika
Tampilan sosok dan kemampuan
Pengamatan DeskJabar, karakteristik senjata AM1 juga memang lebih kepada kelas M4 atau HK416. Kesamaannya, adalah kelompok jenis senjata karaben serbu dengan panjang 80-an cm, sama-sama menggunakan peluru 5,56 mm x 45, dengan jarak tembak efektif 300-500 meter.
Tetapi jika dilihat dari kejauhan, tampilan senjata AM1 sepintas memang sosoknya mirip dengan keluarga M4 Amerika dan HK416 Jerman, untuk jenis modular.
Beberapa kalangan Humas Pindad senada mengatakan, sejauh ini senjata AM1 memang belum diketahui diminati atau tidak oleh militer Indonesia. Sebab, sebelumnya senjata AM1 baru dibuat beberapa pucuk karena masih merupakan produk baru dari Pindad.
Dengan lebih berani ditampilkan sosoknya, senjata AM1 diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak kalangan militer Indonesia. Jika kemudian sukses, membuat AM1 bisa memasok kebutuhan senjata militer Indonesia pada kelas senjata M4 atai HK416.
Diketahui, Pindad memproduksi senjata atau peralatan militer dengan orientasi sesuai kebutuhan pengguna, misalnya oleh militer Indonesia. Apalagi, belakangan ini semakin banyak negara di dunia memproduksi senjata di dalam negeri yang sesuai kebutuhan negaranya, agar tidak tergantung impor.
