Network
DESKJABAR- Program belajar mengajar di masa pendemi Covid 19 mengharuskan dilakukan dengan daring. Kegiatan belajar mengajar dengan online tersebut sudah berbulan bulan dilakukan di Indonesia. Untuk guru dan murid yang tinggal di perkotaan mungkin tidak terlalu menjadi persoalan, namun guru dan murid nya yang tinggal di pelosok dan terpencil sangat menjadi kendala.
Kurangnya pengetahuan dan kurangnya biaya menjadi kendala untuk memiliki HP yang layak untuk bisa belajar daring. Belum lagi adanya kendala sinyal, karena untuk daerah terpencil sinyal susah menjadi kendala paling krusial untuk melakukan proses mengajar dan belajar daring.
Baca Juga: Keluarga Trump Berselisih, Istrinya Meminta Trump Menerima Kekalahan, 2 Anak nya Meminta Menolak
Baca Juga: Kasus Covid-19 Dunia Lewati Angka 50 Juta. Seperlimanya di Amerika Serikat
Seperti dialami oleh seorang guru yang berada di wilayah terpencil bernama Soncik.
Dia adalah seorang guru yang mengajar untuk anak SMA di Desa Pulau Geronggang Kecaatan Pedamaran Timur Ogan Komring Ilir (OKI) kesusahan untuk melakukan proses belajar daring.
Keluh kesah yang iya alami diposting dalam sosial media facebook.
Dalam media sosial tersebut dia menulis DESA Kami (Pulau Geronggang) kec. Pedamaran Timur OKI, beluma da TOWER INTERNET untuk mengajar Daring saya harus menaiki atap rumah! Tulis Soncik dalam akun facebook bernama Soncikzona.
Baca Juga: Jessica Iskandar Mencurahkan Seluruh Isi Hatinya Dalam Jedar Power
Dalam postingan tersebut banyak yang mengomentari terlebih dalam postingan tersebut dipajang foto dirinya lagi berada diatap. Lengkap dengan seragam guru memakai topi dia berada di atas atap sambil memegang HP dan buku pelajaran.
DESA Kami(Pulau Geronggang)kec.Pedamaran Timur OKI,belum ada TOWER INTERNET untuk mengajar Daring saya harus menaiki atap rumah !Dikirim oleh Soncikzona pada Minggu, 08 November 2020
Soncikzona dalam postingan facebooknya memasang dua foto, satu foto lagi memegang buku layaknya seorang guru dan memegang HP untuk mencari sinyal, satu lagi foto dengan memegang buku.
"Jangan patah semangat kanco ku," ujar Bono Bhae mengomentari postingan Soncikzona.
