SESAR Lembang dalam Persfektif Legenda Sangkuriang, Pernah Jadi Perhatian Geolog Dunia

- 11 Januari 2024, 06:01 WIB
Legenda Sangkuriang pernah menjadi perhatian para geolog dunia, tentang gambaran terbentuknya Sesar Lembang.
Legenda Sangkuriang pernah menjadi perhatian para geolog dunia, tentang gambaran terbentuknya Sesar Lembang. /Wkimedia/Vivi Lestari/

DESKJABAR – Cerita legenda bagi sebagian masyarakat dipercaya sebagai kisah yang terkait dengan masyarakat dan alam sekitar. Demikian pula tentang legenda Sangkuriang, legenda di tanah Sunda itu juga banyak dikaitkan dengan terbentuknya alam sekitar, termasuk terbentuknya Sesar Lembang.

Legenda Sangkuriang sendiri sudah sangat tua umurnya dan populer di masyarakat sejak abad 15 dan 16. Kisah Sangkuriang ini diabadikan oleh Bujangga Manik, seorang tohaan atau satria pengelana yang juga bangsawan Kerajaan Sunda (Pakuan Pajajaran).

Baca Juga: Banjir Lumpur dari Perbukitan Cimenyan Bandung Utara, Aliran Air Mengarah ke Kota Bandung !

Yang menarik, Sesar Lembang dalam persfektif leganda Sangkuriang, cukup menarik bagi para geolog. Padahal, kalangan ilmiah biasanya hanya percaya dan fokus pada bukti-bukti nyata. Di luar itu mereka menganggap hanyalah sebuah tahayul atau tidak bisa diterima akal.

Namun kenyataanya, seperti dikutip dari situs Bappenas, sejak tahun 1949, legenda itu menyebar di kalangan ahli geologi dunia. Bahkan sejak tahun 1962, legenda Sangkuriang dibaca oleh seluruh peserta kursus B1 Ilmu Bumi dari seluruh Indonesia.

Pun demikian, legenda Sangkuriang rupanya memang telah lama memikat para geolog. Fragmen kisah Sangkuriang bahkan masuk dalam buku geologi R.W. van Bemmelen (1949) dan J.A. Katili (1962).

Meski harus diakui, terdapat perbedaan interpretasi yang muncul terkait terbentuknya Sesar Lembang dalam persfektif legenda Sangkuriang.

Misalnya terkait ketika Sagkuriang menebang pohon lametang dan roboh ke barat. Dalam kisah yang diinterpretasikan Van Bemmelen, Gunung Burangrang dan Bukit Tunggul, hanyalah bagian kecil dari gunung besar, yaitu Gunung Sunda.

Hal itu diperkuat geology asal ITB, Mudrik Daryono. Menurutnya, Bukit Tunggul adalah bagian pangkal pohon lametang dan rangrangan atau sisa dahan, ranting dan daunnya disimbolkan sebagai Gunung Burangrang.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x