Menko Luhut Binsar: Pergesaran Sesar Lembang Berpotensi Lewati Kota Bandung

- 4 Maret 2021, 20:54 WIB
Sembilan wilayah yang berpotensi gempa bumi menurut Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yaitu Mentawai, Bengkulu-Lampung, Selat Sunda-Banten, Selatan Bali, Sulawesi Utara-Laut Maluku, Aceh, Sorong, Matano, dan Lembang.
Sembilan wilayah yang berpotensi gempa bumi menurut Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yaitu Mentawai, Bengkulu-Lampung, Selat Sunda-Banten, Selatan Bali, Sulawesi Utara-Laut Maluku, Aceh, Sorong, Matano, dan Lembang. /ANTARA FOTO/Wahyu Putro

DESKJABAR - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Rakornas Penanggulangan Bencana (PB) 2021, mengungkapkan bahwa ada sembilan wilayah dengan potensi gempa bumi yang perlu diwaspadai. Diataranya mengenai pergeseran Sesar Lembang.

Sembilan wilayah yang berpotensi gempa menurut Luhut Binsar Pandjaitan yaitu Mentawai, Bengkulu-Lampung, Selat Sunda-Banten, Selatan Bali, Sulawesi Utara-Laut Maluku, Aceh, Sorong, Matano, dan Lembang.

Menko Luhut Binsar juga menjelaskan tentang lempengan (sesar) Lembang dimana pergeserannnya bisa berbahaya karena melewati kota Bandung.

“Misalnya lempengan Lembang, itu sudah banyak yang cerita kepada kita, memberikan briefing betapa itu juga bisa bahaya karena pergeseran itu. Padahal itu melewati kota Bandung,” katanya.

Baca Juga: Sesar Lembang, Diskar PB Kota Bandung Berharap Segera Ada Mitigasi Jalur Evakuasi, Ini Alasannya

Baca Juga: Aktivitas Sesar Lembang, Sudah Dipantau BMKG Sejak Tahun 1963

Menko Luhut Binsar mengajak untuk belajar dari banyaknya peristiwa gempa besar yang tela terjadi seperti di Aceh, Banten, Palu.

“Kita sudah mengalami berkali-kali, yang besar itu di Aceh, Banten, Palu. Sudah banyak yang kita lihat. Kalau kita tidak belajar dari situ lagi, saya nda ngerti lagi,” ujar Menko Luhut Binsar Panjaitan.

Luhut Binsar menambakan Analisa mengenai potensi gempa di sembilan wilayah itu dilakukan berdasarkan data potensi zona aktif, seismic gap dan hubungan frekuensi gempa dan magnitudonya.

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x