DESKJABAR – Setiap ada momen membicarakan gempa sesar Lembang, seringkali ditanggapi sbagai sebuah berita yang bisa menakut-nakuti masyarakat.
Padahal, membicarakan gempa sesar Lembang adalah untuk mengingat dan menyiapkan antisipasi jika memang hal itu terjadi.
Lalu sebenarnya kapan gempa sesar Lembang akan terjadi? Seberapa besar dampak kerugian secara ekonomi? Serta seberapa besar potensi korban yang terdampak dari peristiwa tersebut?
Momen bahasan gempa sesar Lembang kembali muncul setelah terjadinya gempa Cianjur M 5,6 yang terjadi pada Senin 21 November pukul 13.21 WIB.
Gempa tersebut ternyata menimbulkan dampak yang cukup besar. Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Selasa 22 November 2022 malam, jumlah korban tewas mencapai 268 orang.
Seorang pakar ITB yang juga seorang peneliti geologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mudrik Rahmawan Daryono menjelaskan banyak hal soal sesar Lembang, termasuk kapan gempa sesar Lembang terjadi dan seberapa besar dampak kerugian ekonomi dan potensi korban manusia.
Bahkan, Mudrik mengatakan bahwa potensi kekuatan gempa sesar lembang ini bisa terjadi di kisaran magnitude 6,5 hingga 7. Sebuah kekuatan yang memiliki daya rusak cukup parah.
Mudrik kemudian membandingkan dengan gempa Yogjakarta pada tahun 2006 yang membuat banyak korban dan wilayah Yogjakarta luluhlantak, maka gempa sesar Lembang jauh lebih parah dari genpa yogjakarta.