DESKJABAR – Para pakar sudah mengeluarkan laporan wilayah-wilayah yang masuk dalam zona ancaman dari aktivitas Sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer. Sosialiasi patahan ini harus terus dlakukan kepada masyarakat, termasuk tips aman menghadapi gempa.
Para ahli menyimpulkan, aktivitas Sesar Lembang yang membentang dari barat di Padalarang hingga Jatinangor, berpotensi menimbulkan gempa berkekuatan magnitude 6,5 hingga 7. Gempa dengan kekuatan tersebut termasuk dalam gempa yang cukup besar.
Baca Juga: ANCAMAN Sesar Lembang, Potensi Kerusakan dan Kerugian Ekonomi yang Harus Ditanggung Kota Bandung
Ancaman Sesar Lembang menjadi kecemasan masyarakat di Bandung dan sekitarnya, mengingat patahan ini melalui wilayah-wilayah dengan jumlah populasi yang besar seperti di Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.
Contohnya saja,laporan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Kota Bandung pada Tahun 2021 mencapai lebih dari 2,5 juta jiwa. Sedangkan Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada tahun 2022 jumlah populasinya mencapai lebih dari 1,8 juta jiwa.
Sehingga mau tidak mau, semua pihak yang berkepentingan, khususnya Pemkot Bandung, Pemkab Bandung, Pemkab KBB, Pemkot Cimahi, dan Pemkab Sumedang, harus terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait Sesar Lembang, terutama panduan pendirian bangunan yang berada di zona-zona ancaman patahan tersebut.
Wilayah yang Masuk Zona Ancaman Sesar Lembang
Walaupun sebagian ahli masih beranggapan bahwa Sesar Lembang bukan merupakan patahan yang aktif, namun bukti ilmiah menunjukkan hal sebaliknya.
Dalam laporan Meilano tahun 2009, pengamatan geodetik membuktikan bahwa sesar Lembang adalah sesar aktif, pergerakannya didominasi mekanisme sesar geser mengiri dengan kecepatan 3 mm/tahun
Pengamatan kegempaan dengan menggunakan jaringan stasiun pengamatan gempa milik BMKG yang berada di sekitar Lembang juga menunjukkan aktivitas kegempaan yang membuktikan bahwa Lembang merupakan sesar aktif; pernah bergerak dalam 10.000 tahun terakhir.