WASPADA, Inilah Wilayah-Wilayah yang Masuk Zona Ancaman Sesar Lembang, Beserta Tips Aman Hadapi Gempa

- 10 Januari 2024, 09:10 WIB
Masyarakat perlu terus diberikan sosialisasi dan edukasi terkait Sesar Lembang, terutama di wilayah-wilayah yang masuk zona ancaman patahan tersebut.
Masyarakat perlu terus diberikan sosialisasi dan edukasi terkait Sesar Lembang, terutama di wilayah-wilayah yang masuk zona ancaman patahan tersebut. /ceritamaja.com/

DESKJABAR – Para pakar sudah mengeluarkan laporan wilayah-wilayah yang masuk dalam zona ancaman dari aktivitas Sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer. Sosialiasi patahan ini harus terus dlakukan kepada masyarakat, termasuk tips aman menghadapi gempa.

Para ahli menyimpulkan, aktivitas Sesar Lembang yang membentang dari  barat di Padalarang hingga Jatinangor, berpotensi menimbulkan gempa berkekuatan magnitude 6,5 hingga 7. Gempa dengan kekuatan tersebut termasuk dalam gempa yang cukup besar.

Baca Juga: ANCAMAN Sesar Lembang, Potensi Kerusakan dan Kerugian Ekonomi yang Harus Ditanggung Kota Bandung

Ancaman Sesar Lembang menjadi kecemasan masyarakat di Bandung dan sekitarnya, mengingat patahan ini melalui wilayah-wilayah dengan jumlah populasi yang besar seperti di Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

Contohnya saja,laporan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Kota Bandung pada Tahun 2021 mencapai lebih dari 2,5 juta jiwa. Sedangkan Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada tahun 2022 jumlah populasinya mencapai lebih dari 1,8 juta jiwa.

Sehingga mau tidak mau, semua pihak yang berkepentingan, khususnya Pemkot Bandung, Pemkab Bandung, Pemkab KBB, Pemkot Cimahi, dan Pemkab Sumedang, harus terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait Sesar Lembang, terutama panduan pendirian bangunan yang berada di zona-zona ancaman patahan tersebut.

Wilayah yang Masuk Zona Ancaman Sesar Lembang

Walaupun sebagian ahli masih beranggapan bahwa Sesar Lembang bukan merupakan patahan yang aktif, namun bukti ilmiah menunjukkan hal sebaliknya.

Dalam laporan Meilano tahun 2009, pengamatan geodetik membuktikan bahwa sesar Lembang adalah sesar aktif, pergerakannya didominasi mekanisme sesar geser mengiri dengan kecepatan 3 mm/tahun

Pengamatan kegempaan dengan menggunakan jaringan stasiun pengamatan gempa milik BMKG yang berada di sekitar Lembang juga menunjukkan aktivitas kegempaan yang membuktikan bahwa Lembang merupakan sesar aktif; pernah bergerak dalam 10.000 tahun terakhir.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x