Sesar Lembang dalam Legenda Sangkuriang
T.Bachtiar, Anggota Masyarakat Geografi Nasional Indonesia dan Kelompok Riset Cekungan Bandung, dalam bukunya Gunung Sunda dan Danau Bandung Purba menulis bahwa legenda atau kisah rakyat memang acapkali jadi salah satu bentuk penyampaian peristiwa alam yang terjadi di masa lalu, sebelum ilmu kebumian lahir.
Dinarasikan menjadi cerita, agar lebih mudah dicerna dan diturunkan dari generasi ke generasi
"Deskripsi bagaimana Danau Bandung Purba dibendung dan bagaimana Gunung Tangkuban Parahu terbentuk, terangkum dalam legenda Sangkuriang. Itulah jawaban akan peristiwa alam saat itu," tulis T Bachtiar.
Sementara itu, mengutip dari kanal YouTube Asumsi, peneliti geologi BRIN, Mudrik Daryono memaparkan bahwa Sesar Lembang sebenarnya diceritakan dalam legenda masyarakat Sunda yakni legenda Sangkuriang, kejadian dan waktu diterangkan secara terperinci.
Menurut Mudrik, terlepas dari cerita romantisme antara anak dan ibu, pembuat cerita Sangkuriang kemungkinan seorang Ilmuwan. Dalam Legenda Sangkuriang diceritakan bencana gempa bumi dimulai dengan adanya pohon raksasa roboh, yang menimbulkan guncangan hebat.
Kemungkinan pada saat itu masyarakat memahami gempa itu adanya goncangan yang besar, digambarkan dengan adanya pohon raksasa yang roboh.
Arah robohnya pohon tersebut dari dari barat ke timur, ujung satu di Bukit Tunggul terletak di timur dan satunya lagi barat di Gunung Burangrang. Yang paling menarik, isi cerita legenda Sangkuriang dihubungkan dengan Sesar Lembang, terbentuknya danau dalam satu malam.
Kalau dipelajari secara seksama, Sesar Lembang itu pada sisi selatan relatif bergerak ke atas terhadap sisi utara. Akibatnya, sungai-sungai kecil yang mengalir dari arah selatan akan terbendung dalam satu malam, dan terbentuklah danau dalam satu malam.