Tata Cara dan Doa Niat Mandi Junub atau Mandi Wajib Sesuai Sunnah, agar Bersih dari Hadas Besar

- 15 April 2022, 17:26 WIB
Illustrasi mandi junub atau mandi wajib
Illustrasi mandi junub atau mandi wajib /Pixabay /publicdomainpictures/

DESKJABAR - Berikut ini tata cara dan doa niat mandi junub atau mandi wajib yang sesuai sunnah.

Bagi yang sedang memilki hadas besar, hendaknya melaksanakan mandi wajib atau mandi junub ini yang sesuai sunnah.

Mandi wajib atau mandi junub adalah kegiatan bersuci dari hadas serta najis sebelum seseorang

Pembeda di sini adalah niat yang dibaca sebelum bersuci.

Sesuai istilahnya, mandi wajib atau mandi junub adalah proses pembersihan fisik yang sifatnya wajib bagi seorang muslim.

Tujuan utamanya adalah untuk membersihkan tubuh dan mensucikan diri kembali dari hadas besar.

Baca Juga: Niat, Doa, Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah Rasulullah, Jika Kondisi Air seperti Ini Mandi Junub Tidak Sah

Pada dasarnya tata cara mandi wajib untuk perempuan yang baru selesai haid, nifas, atau lelaki yang baru bersyahwat.

Tata cara, niat mandi wajib atau bacaan mandi junub pun sudah ada kaidahnya sendiri, jadi harus dilakukan dengan benar.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

"Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah: 6).

Tidak ada manusia yang terbebas dari hadast besar, maka sudah sewajarnya jika kita mengetahui tata cara mandi wajib yang benar.

Melaksanakan mandi wajib atau junub bukan sekedar mandi biasa, tapi memiliki tata cara dan amalan doa yang harus dilakukan.

Baca Juga: Tata Cara dan Niat Mandi Wajib Sesuai Sunnah, Jika Terlewat Maka Mandi Junub Tidak Akan Sah

Berikut bacaan niat mandi wajib atau mandi junub sesuai sunnah yang juga bisa dilakukan pada bulan puasa ini:

"Bismillahirahmanirahim; Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardlon lillahi ta'ala".

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala".

Lalu bagaimanakah tata cara mandi wajib bagi laki-laki dan perempuan seperti yang yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW?

Dilansir kanal Youtube Atsar Muslim yang berjudul: ‘Panduan: Tata Cara Mandi Junub Sesuai Sunnah - Ustadz Khalid Basalamah, MA’, diunggah 16 November 2018, Ustadz Khalid Basalamah dalam salah satu ceramah memberi penjelasan sebagai berikut:

Pertama mencuci telapak tangan 3 kali. Kedua, mencuci kemaluan dari depan dan belakang secara baik dengan menggunakan tangan kiri.

Kenapa tangan kiri, karena Nabi SAW tidak menggunakan tangan kanan dalam membersihkan diri.

"Dijelaskan dalam hadits Bukhari Aisyah berkata; Nabi SAW tidak menggunakan tangan kanan kecuali pada hajat-hajat yang baik dan tangan kiri beliau digunakan untuk membersihkan kemaluannya", kata Ustadz Khalid Basalamah.

Ketiga, berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat dengan catatan tetap menjaga wudhu dari perkara yang membatalkannya dan tidak menyentuh kemaluannya dengan tangan manapun.

"Artinya mencuci telapak tangan membersihkan kemaluan sampai bersih, mau pakai sabun lebih bagus, sampai benar-benar bersih lalu kita wudhu", kata Ustadz Khalid Basalamah.

Keempat, setelah wudhu seperti wudhu sholat, dilanjutkan (keempat) menyela-nyela rambut dengan jari-jari sebanyak 2 kali.

Baca Juga: Mandi Junub Tidak Sah Saat Puasa Ramadhan Jika Begini, Buya Yahya: Layani Suami di Waktu Ini

Jelasnya, ambil air di jari-jari kemudian disentuhkan di bagian kulit kepala sebanyak 3 kali.

Selanjutnya langkah yang kelima, mengguyurkan 3 cidukan air sepenuh dua telapak tangan atau satu timba bisa juga shower, ke atas kepala hingga kulit kepala basah dengan sempurna.

"Dalam sebuah riwayat dikatakan, Nabi SAW mengguyur setelah memegang bagian sisi kanan kepala sehingga terasa di kulit kepala airnya mengguyur sebelah kanan bagian tubuh 3 kali. Baru kemudian mengguyur sisi kiri dan seluruh tubuh", tambah Ustadz Khalid Basalamah.

Langkah keenam membasuh tubuh sebelah kanan dimulai dengan bagian tubuh paling atas kepala lalu paling bawah.

Atau dibiarkan air mengalir sampai ke bawah, disertai catatan untuk tidak menyentuh kemaluan untuk menjaga wudhu agar tidak batal.

"Karena wudhu yang dipakai itu mau dipakai sholat setelahnya asal tidak batal", kata Ustadz Khalid Basalamah.

Namun setelah mengambil wudhu lalu mandi pakai sabun dan tangan menyentuh kemaluan, maka batal wudhu yang awal. Jadi nanti kalau mau sholat harus wudhu lagi.

Yang ketujuh membasuh tubuh sebelah kiri dimulai dengan bagian tubuh paling atas kemudian paling bawah.

Lalu membasuh tubuh dengan air secara baik. Artinya semua kena air, sela-sela tubuh terguyur basah.

Kedelapan atau terakhir adalah agar memperhatikan untuk mencuci ketiak, pusar dan belakang lutut.

"Ini tempat-tempat yang kadang tidak terkena air sehingga jika tidak diperhatikan tidak tersentuh air sehingga mandi junubnya tidak sempurna", tegasnya.

Harus selalu dipahami bahwa mandi wajib atau mandi junub itu tentunya sangat ringan dan bukan mandi yang berat seperti yang sering dibayangkan.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: YouTube Atsar Muslim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah