Sejarah adzan malam hari dan waktu Subuh
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan sejarah atau asal muasal adanya dua adzan, yaitu pada malam hari dan waktu Subuh.
Pada masa Nabi Muhammad SAW, ada sahabat Nabi yang tidak bisa melihat yang dikenal dengan nama Abdullah bin Abi Ummmi Maktum atau biasa dipanggil Ummi Maktum.
Jarak rumah Ummi Maktum cukup jauh dari masjid. Tapi ia sering i'tikaf di masjid.
Suatu hari, ia meminta keringanan agar bisa diperbolehkan untuk sholat Subuh khusus di rumah karena merasa kesulitan pergi ke masjid.
Akan tetapi, Nabi dengan tegas menyatakan, selama ia masih bisa mendengar adzan, maka usahakan sholat di masjid.
Di balik ketegasan itu, menurut Ustadz Adi Hidayat, sahabat menyimpulkan adanya pahala besar sebagai ganjaran.
Oleh karena itu, Ummi Maktum menyatakan kesiapannya untuk sholat Subuh di masjid.
Sejak peristiwa itu, Ummi Maktum juga sering adzan. Sejak saat itu pula, ada dua adzan pada malam hari dan waktu Subuh.