Baca Juga: KASUS SUBANG, Rumah Bekas Pembunuhan Apakah Angker ? Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan
Fredy Sudaryanto Sport menjelaskan, pasti pihak kepolisian melihat CCTV mulai dari beberapa hari kebelakang di TKP hingga kejadian di tanggal 17-18 Agustus 2021.
Kemudian, tambahnya, dua hari sebelum tragedi itu terjadi pasti diawasi CCTV. "Tidak-kah itu terlihat. Seandainya memang terekam, jika tidak itu artinya hebat sekali, " ucap Fredy.
Dikatakan Fredy, polisi tidak mungkin mencari seseorang yang tidak diluar saksi. "Yang pertama pasti akan dicari sorotan CCTV-nya dulu, apakah ada beberapa saksi yang lewat menuju TKP," cetusnya.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Dijelaskan, CCTV itu memiliki sistem satu sama lainnya saling nyambung. "Dari jarak 50 meter dari ujung nyambung ke ujung lainnya hingga sampai ke TKP," katanya lagi.
Ini artinya, kata Fredy, bahwa si pelaku sangat luar biasa tidak bisa terpantau oleh CCTV. "Okelah yang 50 kilometer itu dicek satu satu, tapi bagaimana dengan yang jaraknya hanya 50 meter," tambah Fredy.
Disebutkan, jika dari data digital itu dicek sampai tidak ada, artinya ini sangat luar biasa dan pelaku itu bisa disebut superhero, atau bukan kacang-kacang.
Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Orang yang Akan Dijadikan Tumbal Pesugihan, Salah Satunya Linglung
Jika hal ini ada yang mengatakan spontanitas, dari mana menilai spontanitasnya. "Semua sidik jari tidak ada yang meninggalkan jejak," ucapnya lagi.