DESKJABAR - Terkait rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang ingin membentuk perusahaan induk (holding) BUMN Pertahanan, Direktur Umum PT Pindad (Persero) Abraham Mose memberikan dukungan.
"Perusahaan induk BUMN Industri Pertahanan jika terbentuk nantinya akan jadi kebanggaan bangsa," kata Abraham Mose seusai menerima rombongan Defence Tour Kementerian Pertahanan Republik Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Holding BUMN Industri Pertahanan itu nantinya diberi nama Defence Industry Indonesia (DEFEND ID). Tahun lalu, Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan perusahaan induk itu terbentuk pada akhir 2021.
Baca Juga: Pertamina akan Ganti Rumah Warga Terdampak Kebakaran Kilang Minyak Balongan Indramayu
Menurut Abraham Mose, holding ini tujuannya melakukan efisiensi dan lebih melakukan terobosan terkait inovasi produk-produk dan bagaimana melakukan sinergi antarpelaku industri pertahanan.
Ia mengatakan, peluang untuk menciptakan terobosan dan produk yang lebih unggul terbuka luas karena antarbadan usaha milik negara bidang pertahanan, yang rencananya akan berada di bawah satu naungan perusahaan induk, dapat saling berkolaborasi merancang produk unggulan karya anak bangsa.
"Tujuan holding adalah produk pertahanan Indonesia itu bisa punya satu produk unggulan yang merupakan kerja sama dari PT Pindad, PT Dahana, dan PT Len," ujar Abraham Mose sebagaimana dilansir Antara, Selasa 30 Maret 2021 malam.
Baca Juga: SIM Keliling Bandung Hari Ini Rabu, 31 Maret 2021, Berlokasi di Tempat Ini
PT Dahana merupakan badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang produksi alat peledak. PT Len Industri (Persero) merupakan BUMN yang bergerak pada bidang produksi alat elektronik skala industri.
Rencananya, sebagaimana disampaikan oleh salah satu pejabat Kementerian BUMN minggu ini, PT Len Industri (Persero) akan menjadi perusahaan induk yang membawahi PT Pindad, PT Dahana, PT PAL Indonesia, dan PT Dirgantara Indonesia (DI).