Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun, 504 Tenaga Kesehatan Gugur Dalam Perang Melawan Covid-19

- 3 Januari 2021, 01:46 WIB
SEBANYAK 504 tenaga kesehatan Indonesia gugur di garis depan dalam pertempuran melawan Covid-19.
SEBANYAK 504 tenaga kesehatan Indonesia gugur di garis depan dalam pertempuran melawan Covid-19. /Pixabay/iira116/

DESKJABAR - Sebanyak 504 tenaga kesehatan Indonesia gugur di garis depan dalam pertempuran melawan Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 252 di antaranya berprofesi dokter, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, dan 10 tenaga laboratorium medik.

Banyaknya korban jiwa tersebut menjadikan Indonesia mencatatkan angka kematian tenaga kesehatan dan medis paling tinggi di Asia dan 5 besar di seluruh dunia.

Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merilis data kematian tenaga kesehatan itu, Sabtu, 2 Januari 2021 malam. IDI merinci lagi 252 dokter tersebut yang terdiri atas 15 dokter gigi, 101 dokter umum (4 guru besar), 131 dokter spesialis (termasuk 7 guru besar), serta 5 residen.

Baca Juga: Tottenham Hotspur Tambah Tiga poin, Naik ke Posisi Tiga Klasemen

Mereka yang gugur tersebut berasal dari 25 IDI Wilayah (provinsi) dan 102 IDI Cabang (kabupaten/kota).

Berdasarkan catatan IDI, pada Desember 2020 saja, tercatat ada 52 dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19. Angka kematian bulan itu menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

"Angka ini naik hingga lima kali lipat dari awal pandemi," kata Tim Mitigasi PB IDI, Dr Adib Khumaidi, SpOT, sebagaimana Desk Jabar kutip dari Antara, Sabtu.

Kenaikan jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan ini, kata Adib Khumaidi melanjutkan, merupakan salah satu dampak dari akumulasi peningkatan aktivitas dan mobilitas yang terjadi belakangan ini seperti berlibur, pemilihan kepala daerah (pilkada), dan aktivitas berkumpul bersama teman dan keluarga yang tidak serumah.

Baca Juga: Aksi Mogok Jual Tahu dan Tempe di Jawa Barat Berakhir Hari Minggu

Adib Khumaidi memahami bahwa pemerintah memang sudah menyiapkan vaksin yang akan diberikan secara gratis kepada masyarakat Indonesia secara bertahap. Akan tetapi, bukan berarti vaksin tersebut dapat menjadi obat Covid-19. 

"Vaksin dan vaksinasi adalah upaya yang bersifat preventif dan bukan kuratif. Meski sudah ada vaksin dan sudah melakukan vaksinasi, kami mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Sebab, risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi, yaitu rasio positif Covid-19 pada angka 29,4 persen," tutur Adib Khumaidi.

Kepatuhan terhadap protokol kesehatan

Menurut dia, situasi akan bisa menjadi semakin tidak terkendali jika masyarakat tidak membantu dengan meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Terpapar Covid-19, Ganjar Pranowo Mendoakannya

Masyarakat tetap perlu menerapkan 3M dalam kehidupan sehari-hari, yaitu memakai masker dengan benar, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak dengan menghindari kerumunan.

"Kami juga mengingatkan kepada pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan agar memperhatikan ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis dan kesehatan, serta juga memberikan tes rutin untuk mengetahui status kondisi kesehatan terkini para pekerja medis dan kesehatan," kata Adib Khumaidi.

Perlindungan bagi tenaga medis dan kesehatan, ujar Adib menjelaskan, mutlak diperlukan karena dalam situasi masyarakat yang abai protokol kesehatan. Apalagi, para tenaga medis dan kesehatan kini bukan hanya menjadi garda terdepan, tetapi juga benteng terakhir.

Baca Juga: Bawa Rapid Test Antigen Palsu Bisa Dihukum 4 Tahun Penjara, Hasil Tes Bukan Bercandaan

Baca Juga: Kabar Gembira, Bansos Rp200.000 Cair 4 Januari, Bu Risma Belum Bisa Keluar Pulau Jawa

Baca Juga: Sepuluh Misteri BTS yang Terpecahkan di 2020 dan yang Tidak

Berdasarkan update terakhir dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 2 Januari 2021, jumlah kasus positif di tanah air mencapai 758.473 kasus positif. Dari jumlah itu, sebanyak 625.518 sembuh dan 22.555 meninggal dunia. 

Terima kasih untuk para tenaga kesehatan yang sudah berjuang, juga yang masih bertempur melawan Covid-19.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah