Keberadaan Virus Baru SARS-CoV-2 dengan mutasi D614G Sejak April 2020 di Indonesia

- 28 Desember 2020, 12:15 WIB
varian virus baru di Inggris
varian virus baru di Inggris /Arahkata/

Virus SARS-CoV-2 dengan mutasi D614G pertama kali terdeteksi pada Januari 2020 di Jerman dan China.

Data urutan genom utuh (whole genom sequencing) virus SARS-CoV-2 dunia yang terkumpul di GISAID, sekitar 78 persen mengandung mutasi D614G.

Amin menuturkan Eijkman dan lembaga lain terkait terus melakukan whole genom sequencing dari isolat virus SARS-CoV-2 yang beredar di Indonesia untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang virus itu.

“Kami semuanya berupaya mendapatkan informasi lebih lanjut dari kota lain Indonesia untuk mendapatkan gambaran luas penyebaran virus baru dengan mutasi D614G,” ujarnya.

Baca Juga: Cara Menurunkan Berat Badan dengan Manfaat Air Kelapa yang Campur Bahan Alami Sehat Lainnya

Laporan Kelompok Kerja Genetik UGM bulan September 2020
Kelompok Kerja Genetik FK-KMK UGM dan tim berhasil mengidentifikasi empat isolat asal Yogyakarta dan Jawa Tengah. Whole Genome Sequencing (WGS) yang telah terkirim ke GISAID, tiga di antaranya mengandung mutasi D614G.

dr. Gunadi, Sp.BA., Ph.D. selaku Ketua Pokja Genetika FKKMK UGM mengatakan, saat ini mutasi D614G pada virus SARS-CoV-2 yang berpotensi menularkan sepuluh kali lipat lebih tinggi telah menyebar. ke hampir seluruh penjuru dunia. Terdapat 77,5 persen dari 92.090 isolat yang mengandung mutasi D614G.

Sedangkan di Indonesia, terdapat laporan yang mengindikasikan mutasi D614G pada 9 dari 24 isolat yang ada di GISAID.

“Ini sepertiga terdeteksi di Yogyakarta dan Jawa Tengah,” kata Gunadi (1/9).

Gunadi menambahkan, meski data Indonesia masih jauh dari ideal terhadap data dunia untuk kepentingan informasi penularan virus baru di masyarakat (epidemiologi), perkembangan vaksin atau terapi Covid-19 di dunia, khususnya di Indonesia.

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: ANTARA ugm.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah