Penundaan Pengakuan Kemenangan Joe Biden, Bahayakan Respons AS atas Virus Corona (Covid-19)

- 18 November 2020, 08:18 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. //pixabay


DESKJABAR
- Pakar medis khawatir, penundaan pemerintah federal dalam mengakui kemenangan pemilihan Joe Biden dapat membahayakan respons Amerika Serikat (AS) terhadap virus corona (Covid-19).

Dr. Vivek Murthy, salah satu ketua Gugus Tugas Covid-19 Joe Biden, mengatakan, para ahli belum dapat berbicara dengan pejabat pemerintah saat ini yang menangani virus, bahkan ketika Amerika Serikat dilanda lonjakan kasus virus corona (Covid-19) dan rawat inap.

"Itu bisa merusak kemampuan administrasi yang masuk untuk mendistribusikan vaksin, misalnya," kata Murthy, Selasa 17 November 2020.

Baca Juga: Pakar Unand: Prediksi Gempa Magnitudo 8,9 di Sumbar Bukan Hal Baru, Sejak 2005 Sudah Diingatkan

Baca Juga: Waspada, Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Kabupaten Cirebon Mengkhawatirkan

"Kami perlu berbicara dengan individu-individu itu, kami perlu bekerja sama dengan mereka,” kata Murthy dalam sambungan telepon dengan wartawan yang diatur oleh Tim Transisi Joe Biden.

Administrator Layanan Umum belum mengakui Joe Biden sebagai "pemenang nyata" dari pemilihan 3 November, yang diperlukan untuk mengeluarkan dana pemerintah untuk transisi. Seorang juru bicara mengatakan, administrator mengikuti Presiden dan akan membuat keputusan setelah pemenangnya jelas.

Baca Juga: Duh, Alun Alun Bandung Akan Ditutup, Simak Mana Lagi Ruang Publik Yang Akan Ditutup

Baca Juga: Peta Zonasi Risiko Covid-19 , Tiga Daerah Di Jawa Barat Masuk Zona Merah

Para ahli tidak dapat mengakses data real time, termasuk tentang kapasitas tempat tidur rumah sakit dan jumlah obat dan peralatan di gudang pemerintah, kata Murthy, mantan ahli bedah AS dan salah satu dari 13 ahli Joe Biden pekan lalu yang ditunjuk untuk menasihatinya tentang virus corona (Covid-19) selama masa transisi.

"Kami dapat melihat data yang tersedia untuk umum, tetapi kami tidak memiliki akses ke berbagai informasi yang harus disiapkan pemerintah federal untuk 20 Januari," kata Murthy.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x