Waspada, Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Kabupaten Cirebon Mengkhawatirkan

- 18 November 2020, 07:51 WIB
Mencegah lebih baik daripada tertular Covid-19
Mencegah lebih baik daripada tertular Covid-19 /pikiran-rakyat.com/

DESKJABAR - Jumlah kasus kematian akibat COVID-19 di Kabupaten Cirebon cukup tinggi dengan persentase 6,7 persen lebih sedangkan secara nasional tingkat kematian berkisar 3,2 persen lebih.

Sementara untuk data hingga Selasa 17/11/2020 total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 berjumlah 1.671 setelah ada penambahan sebanyak 39 orang.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat terdapat penambahan kasus kematian akibat COVID-19 sebanyak lima orang dan saat ini angka kematian mencapai 6,7 persen lebih dari total warga yang terinfeksi virus itu.

"Hari ini ada lima penambahan kasus kematian akibat COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni di Cirebon, Selasa (17/11).

Enny mengatakan dari data yang ada terdapat 1.671 warga Kabupaten Cirebon yang terkonfirmasi positif terjangkit COVID-19, di mana dari data tersebut 112 orang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona baru itu.

Menurut Enny, kasus kematian di Kabupaten Cirebon, rerata merupakan orang dengan penyakit penyerta atau bawaan karena memang orang yang dengan penyakit penyerta mempunyai risiko tinggi.

"Untuk usianya rata rata sudah lebih dari 50 tahun ke atas," kata Enny.

Dari jumlah tersebut 1.009 orang sembuh, 112 meninggal dunia dan 550 orang masih dalam perawatan atau isolasi mandiri.

 

Tetap Tegakan Protokol Kesehatan
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 kembali mengingatkan warga untuk tetap waspada selama vaksin untuk mencegah virus corona, masih menjalani uji klinis tahap 3 dan belum dipastikan keamanannya. Cara terbaik untuk kembali beraktivitas adalah dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Hal mendasar yang perlu diterapkan adalah menegakkan protokol kesehatan setiap akan melakukan kegiatan. Langkahnya berupa mencuci tangan secara berkala, memakai masker saat keluar rumah, menjaga jarak minimal satu meter, dan hindari kontak fisik dengan orang lain, membawa penyanitasi tangan (hand sanitizer) untuk menjaga kebersihan secara darurat (tidak ada fasilitas cuci tangan), dan membawa peralatan makan sendiri.

Protokol kesehatan itu harus selalu dilakukan setiap saat. Saat berbelanja di pasar, ke kantor, ataupun sedang di area publik seperti halte dan taman. Jangan lupa untuk segera mandi dan ganti pakaian begitu sampai di rumah.

Jika merasa tidak sehat atau memiliki gejala demam, warga diimbau untuk tetap berkegiatan dari rumah. Karena di setiap kebiasaan baru, selalu ada harapan untuk keluarga, kerabat, dan orang lain, agar tetap aman.

***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah