Harusnya Urus Kasusnya, Kapolda Metro Jaya Malah Main 'Teletubbies' Pelukan Sama Kadiv Propam

24 Juli 2022, 14:56 WIB
Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil Imran /Tangkapan layar/Whatsapp/

 

DESKJABAR - Anjas Asmara, seorang akademisi yang bermukin di Thailand, menyoroti kasus tewasnya Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol. Ferdi Sambo pada 8 Juli beberapa waktu lalu.

Anjas membahas soal keluhan dari tim kuasa hukum keluarga Brigadir J, yang diinisiasi oleh Kamarudin Simanjuntak, terkait aksi peluk memeluk antara Kadiv Propam Polri, Irjen Pol. Ferdy Sambo dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil Imran beberapa saat setelah insiden ini mencuat ke publik.

Sekitar beberapa hari lalu hampir semua media masa di Indonesia, terlihat rekaman gambar itu Kadiv Propam (Irjen Pol. Ferdy Sambo) memeluk Kapolda Metro Jaya (Irjen Pol. Fadil Imran) dengan nangis dan sebagainya.

Baca Juga: MENGEJUTKAN! Terungkap Strategi Putus Nyambung Yoris di Kasus Subang, Kenapa Gabung PH Yosef Lalu Keluar Lagi

Mungkin saja dengan adegan itu, kata Anjas, menunjukkan bahwa dibalik kasus ini pun ada sisi humanisnya.

"Dari sisi humanis, seorang jenderal pun manusia, bisa nangis, sedih, puya rasa, sakit hati, itu hal yang wajar," jelasnya.

"Ini sebenernya menurut aku adalah strategi yang cukup keliru diambil," tambah Anjas.

Pasalnya, hal tersebut malah bisa tambah menjadi efek membahayakan, melahirkan olok-olok publik, tidak hanya bagi Kadiv Propam (Irjen Pol. Ferdy Sambo), Kapolda Metro Jaya (Irjen Pol. Fadil Imran), tapi juga untuk institusi kepolisian.

"Kalau secara hukum jadi boomerang. Ini jadi salahsatu alasan, kenapa pengacara Brigadir J (Kamarudin Simanjuntak mengatakan) tidak tepat Kapolda Metro Jaya (Irjen Pol. Fadil Imran) yang harusnya menangani kasus ini, apalagi ada adegan, katanya malah main Teletubbies, peluk-pelukan sama Kadiv Propam," kata Anjas berceloteh.

Sebelumnya beredar video di media sosial yang menggambarkan kesedihan Kadiv Propam Irjen Pol. Ferdy Sambo. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran terlihat memeluk Irjen Ferdi Sambo atas kasus tewasnya Brigadir J tersebut.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan dr Hastry: Didatangi Almarhumah Korban Kasus Subang, Tahu Pelaku dan Alat yang Digunakan

Terlihat, Irjen Ferdi Sambo meneteskan air mata saat berpelukan dengan Irjen Fadil Imran. Irjen Fadil lantas mengusap punggung Irjen Ferdi dan juga mengecup keningnya.

Anjas mengemukakan, seperti halnya diucapkan kuasa hukum Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak, tindakan tersebut seolah - seolah mendorong opini publik bahwa institusi kepolisian diragukan.

"Kami ragukan objektifitasnya," jelasnya mengamini pengacara Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak seperti segmen analisa Anjas dalam kasus ini pada kanal YouTube Anjas di Thailand, "TANDA KEB3NC1AN LUAR BIASA KE BRIGADIR J ??" Part 25, tayang pada 23 Juli 2022.

Baca Juga: WHO Nyatakan Darurat Cacar Monyet, Waspada, Penularan Bisa Lewat Kontak Fisik, Ini Temuan Mengejutkan

Presiden Jokowi juga sudah menginstruksikan bahwa kasus ini harus diungkap dengan sejujur - jujurnya.

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kini sudah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini secara terang benderang.

"Tapi kita tidak bisa menutup mata ada oknum yang masih tidak begitu linier dengan arahan dari atasannya dan tidak bisa kita pungkiri ada arahan kesana juga (perintah tetap perintah tapi kenyataan di lapangan beda judul)," ujarnya.

"(Misalnya) dengan beberapa fakta yang kita temukan, ada sejumlah pejabat polisi yang di nonaktifkan, apakah ini ada hubungannya dengan independensi dan objektivitas seperti yang disampaikan pada beliau beliau (yang terperintah oleh pimpinan)," katanya menambahkan.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler