Yang Perlu Disiapkan Masyarakat Saat Vaksin Covid-19 Datang Agar Kesehatan Pulih dan Ekonomi Bangkit

30 November 2020, 21:15 WIB
Ilustrasi tkesiapan tenaga kesehatan dan vaksinator dalam program vaksinasi Covid-19. /Instagram/@lawancovid19_id/

DESKJABAR - Untuk mematangkan rencana program vaksinasi Covid-19, pemerintah Indonesia melakukan sejumlah persiapan. Mulai dari meninjau langsung fasilitas produksi vaksin di Tiongkok hingga melakukan uji klinik fase III di Kota Bandung terhadap 1.620 relawan.

Pemerintah juga menyiapkan sistem satu data terintegrasi. Tujuannya untuk memastikan kelancaran dan ketepatan sasaran vaksinasi Covid-19 nantinya.

Selain dari sisi kesiapan pemerintah, vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe M.Sc, Sp.PD, mengatakan, masyarakat juga perlu mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan saat vaksin datang.

Baca Juga: Mengajar Ditengah Covid-19 Gampang Gampang Susah, Simak Penuturan Kasi Kurikulum SD Disdik Bandung

Yang pertama perlu diketahui, menurut Dirga Sakti Rambe, vaksin itu produk biologis yang sangat rentan pada perubahan suhu. Umumnya perlu disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius.

"Suhu ini harus dijaga dari pabrik sampai ke puskesmas. Ini yang disebut rantai dingin (cold chain)," ujar Dirga Sakti Rambe dalam Dialog Produktif bertema "Setelah Vaksin Datang, Apa yang Perlu Disiapkan?" yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin 30 November 2020.

Kedua, kata Dirga Sakti Rambe melanjutkan, Indonesia punya BUMN farmasi yang terpercaya, Bio Farma yang sudah memproduksi vaksin untuk diekspor ke 106 negara lebih, dan sudah diakui WHO.

Sembari menunggu proses kedatangan vaksin dan program vaksinasi nanti, Dirga Sakti Rambe mengimbau kepada masyarakat agar perlu mengetahui informasi yang benar terkait vaksin. Informasi yang benar dan terpercaya memberikan pemahaman yang lebih baik bagi masyarakat dan mengurangi keresahan dan keraguan yang timbul dari penyebaran informasi hoaks terkait vaksin.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Tegaskan Kepala Daerah Pantau Angka Kasus Covid-19

"Vaksin apa pun yang sudah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah dipastikan efektivitas dan keamanannya," kata Dirga Sakti Rambe.

Untuk mematangkan persiapan vaksinasi, Kementerian Kesehatan tengah melatih 23.000 tenaga vaksinator, selain juga didukung ratusan ribu tenaga kesehatan lainnya. Kesiapan tenaga kesehatan di daerah juga tengah dipastikan untuk mendukung program vaksinasi nantinya.

"Sembari menunggu vaksin dan bahkan sampai nanti vaksinnya ada, kita harus terus menerapkan protokol pencegahan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman," ucap Dirga Sakti Rambe.

Vaksin Covid-19 tersebut nantinya berguna untuk melindungi diri dan melindungi negeri. Ini semua adalah usaha kita mewujudkan kesehatan pulih ekonomi bangkit.

Baca Juga: Meminimalkan Penyebaran Covid-19, Cengkareng Timur Jadi Proyek Rintisan Kampung Tangguh

Pemerintah siapkan infrastruktur sistem satu data

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir menegaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 nanti berlangsung transparan. Sejak awal, pemerintah terus melakukan sosialisasi dan pertemuan dengan para pakar seperti, ITAGI, IDI.

"Semua kita libatkan karena ini merupakan faktor terpenting dalam penanganan Covid-19, yaitu penyelamatan terhadap manusia. Pemerintah juga menyiapkan infrastuktur sistem satu data," tutur Erick Thohir dalam webinar "Kesiapan Infrastruktur Data Vaksinasi COVID-19" yang diselenggarakan KPCPEN, Selasa, 24 November 2020,

Erick Thohir menjelaskan, terdapat lima tujuan utama dalam membangun sistem informasi pelaksanaan vaksin Covid-19. Pertama mengintegrasikan data dari berbagai sumber menjadi satu data. Kedua, menyaring data individu penerima vaksin prioritas.

Ketiga, membangun aplikasi pendaftaran vaksin baik program pemerintah maupun program mandiri. Keempat, memetakan suplai dan distribusi vaksin dengan lokasi vaksin. Kelima, memonitor hasil pelaksanaan vaksinasi.

Baca Juga: Tekan Covid-19 dan Pulihkan Ekonomi, Pelaku Usaha Harus Manfaatkan Teknologi, Bertindak Cepat, Tepat

Berdasarkan pertimbangan bahwa penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dan pemulihan perekonomian nasional harus dilakukan dalam satu kesatuan kebijakan strategis yang terintegrasi dan tidak dapat terpisah, Presiden Joko Widodo menetapkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang ditandatangani pada 20 Juli 2020.

Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah INDONESIA SEHAT (Prioritas rakyat aman dari Covid-19 dan reformasi layanan kesehatan), INDONESIA BEKERJA (Prioritas pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja), INDONESIA TUMBUH (Prioritas pemulihan dan transformasi ekonomi nasional).

Untuk itu, KPCPEN mengajak masyarakat untuk tetap optimistis dan produktif selama masa pandemi. Semua itu merupakan usaha kita untuk mewujudkan kesehatan pulih ekonomi bangkit.

Kesehatan pulih ekonomi bangkit./Instagram/lawancovid19_id

Baca Juga: 7 Tahapan Vaksinasi Mandiri Covid-19 Bersertifikat yang Perlu Anda Ketahui

Patuhi protokol kesehatan demi menekan Covid-19

Salah seorang penyintas Covid-19, dr. Twindy Rarasati mengharapkan semua kalangan mematuhi protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya demi menekan tingkat penularan Covid-19. Selain itu, imunitas harus selalu dijaga supaya masyarakat memiliki daya tahan yang baik di tengah pandemi.

Twindy Rarasati menyampaikan hal itu dalam acara “Dialog Produktif” dengan tema "Vaksin Sebagai Perencanaan Preventif Kesehatan" di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin, 23 November 2020.

Sebagai tenaga kesehatan, Twindy Rarasati harus menanggung risiko penularan Covid-19 yang lebih besar dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, dia dinyatakan positif Covid-19.

"Awalnya, saya langsung sesak napas, lalu merasakan sakit kepala, kelelahan, hilangnya indra penciuman dan pengecapan. Namun, saya tidak mengalami demam atau batuk," tutur Twindy Rarasati.

Ada banyak gejala yang dapat timbul ketika seseorang terinfeksi SARS CoV-2. Itu sebabnya, Twindy Rarasati menganjurkan agar kita selalu memperhatikan perubahan yang terjadi pada tubuh.

Ia sempat dirawat di rumah sakit selama dua minggu dan melakukan isolasi mandiri selama dua minggu lagi di rumah. Setelah itu, ia baru dinyatakan sembuh dan bisa kembali bekerja.

Baca Juga: Indonesia Bersiap Vaksinasi Covid-19, Berikut Ini Sejumlah Negara yang Mengambil Langkah Serupa

Tingkatkan imunitas dengan makanan berprotein tinggi

Twindy Rarasati menjelaskan, selama proses pemulihan, indra perasa dan penciumannya berangsur pulih setelah dia sempat kehilangan fungsi kedua indra tersebut selama empat atau lima hari.

"Saya mengatur pola makan dengan asupan makanan berkalori dan berprotein tinggi. Ini menjadi upaya untuk meningkatkan imunitas,” ujarnya ketika bercerita tentang perawatan yang dijalani.

Karena berprofesi sebagai dokter dan berada di garda terdepan, Twindy Rarasati menyadari bahwa ia menanggung risiko tertular Covid-19 yang lebih besar ketimbang masyarakat pada umumnya. Demi mencegah risiko penularan, ia terlebih dulu melakukan mitigasi.

"Saya sudah menerapkan protokol kesehatan di rumah. Ada ruangan terpisah dan sudah ada alurnya. Aktivitas makan juga tidak dapat dilakukan bersama untuk mengurangi risiko penularan pada anggota keluarga lain,” tuturnya.

Baca Juga: Para Ahli Pastikan Vaksin Covid-19 Yang Digunakan Aman dan Efektif

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Transformasi dan Menjalankan Strategi Untuk Memulihkan Ekonomi

Baca Juga: Dinas Kesehatan Diminta Persiapkan Fasilitas Kesehatan Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

Berdasarkan pengalamannya sebagai penyintas, Twindy Rarasati mengungkapkan bahwa protokol kesehatan harus dipatuhi dengan sebaik-baiknya. Tanggung jawab menjalankan protokol kesehatan ada dalam diri kita sendiri.

"Kita juga jangan lupa untuk terus update ilmu pengetahuan agar bisa mengetahui apa yang harus dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Untuk saat ini, kita harus terus berjuang melawan Covid-19, dan tetap bersemangat. Kita bisa bangkit dan mengatasi pandemi ini," kata Twindy Rarasati.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: covid19.go.id Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Tags

Terkini

Terpopuler