Pandemi Virus Corona Belum Mereda, Masyarakat Tetap Harus Melakukan 3M Kendati Nanti Ada Vaksin

- 16 November 2020, 16:42 WIB
Tangkapan layar - Guru besar FK Unpad Prof Cissy Kartasasmita (kanan) dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9, Senin, 16 November 2020.
Tangkapan layar - Guru besar FK Unpad Prof Cissy Kartasasmita (kanan) dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9, Senin, 16 November 2020. /ANTARA/Prisca Triferna/

DESKJABAR - Kehadiran vaksin Covid-19 nantinya tidak berarti masyarakat berhenti melakukan protokol kesehatan 3M untuk mencegah infeksi penyakit tersebut.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Prof Dr Cissy Kartasasmita mengatakan hal itu dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 yang disiarkan Antara, Senin, 16 November 2020.

Menurut Prof Cissy Kartasasmita, vaksin Covid-19 memang bisa melindungi masyarakat terhadap virus corona, tetapi tidak 100 persen.

Baca Juga: Di Masa Pandemi Covid-19, saatnya Perajin Sepatu Cibaduyut Manfaatkan IT untuk Pemasaran Produk

"Kita harus tetap melakukan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan yang benar dan sering. Kemudian juga tidak berkerumun," kata Cissy Kartasasmita.

Ia mengatakan, langkah-langkah protokol kesehatan harus tetap dijalankan untuk memastikan akhir dari pandemi virus corona. Karena jika hal itu tidak dilakukan, masih sulit untuk diprediksi berakhirnya.

Penerapan praktik 3T

Selain 3M, Cissy Kartasasmita juga meminta agar penerapan praktik 3T yaitu tracing (pelacakan), testing (pemeriksaan dini) dan treatment (perawatan) tetap rajin dilakukan sampai akhir pandemi.

Baca Juga: K-Drama Romantis Run On Tayang Desember, Im Siwan Jadi Atlet Tampan Dengan Tubuh Atletis

Meski belum bisa memastikan kapan pandemi virus corona akan berakhir, Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengungkapkan bahwa beberapa negara telah mencatatkan ketiadaan kasus baru dalam kurun waktu tertentu.

Jika tidak ada kasus baru dalam jangka waktu yang lama, kata Cissy Kartasasmita melanjutkan, kemungkinan tidak akan terjadi lagi penularan Covid-19.

"Di China sudah tidak pakai masker, sudah tidak melakukan jaga jarak. Itu yang kita inginkan," ujar Cissy Kartasasmita merujuk kepada China yang merupakan tempat kasus pertama Covid-19 ditemukan pada akhir 2019.

Baca Juga: Catat, Ini Kabar Gembira, Disdik Jawa Barat Siapkan Rumah Subsidi Bagi Guru Non-PNS

Baca Juga: BTS Sapu Bersih 4 Penghargaan di 2020 E! People’s Choice Awards, Ini Pidato Sambutan Mereka

Berdasarkan laman Worldometer, jumlah kasus positif Covid-19 di China hanya 86.346 per Senin ini, relatif kecil dibandingkan dengan jumlah penduduknya.

Sejauh ini, beberapa vaksin Covid-19 sedang dalam tahap uji klinis fase ketiga di beberapa negara. Termasuk vaksin Sinovac yang tengah diuji klinis di Indonesia oleh tim peneliti Bio Farma dan Universitas Padjadjaran dengan melibatkan 1.620 sukarelawan.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara Worldometer


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x