Per 28 Oktober hingga 1 November 2020, Kasus Positif Covid-19 di Jawa Barat Naik

- 13 November 2020, 13:31 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/pixabay


DESKJABAR
- Kasus positif Covid-19 di Jawa Barat dua minggu usai libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, pada 28 Oktober hingga 1 November 2020, mengalami kenaikan tapi tidak setinggi liburan panjang Agustus 2020.

“Ini menandakan protokol kesehatan 3M dan pembatasan di destinasi wisata itu dilakukan dengan baik,” ujar Gubernur Jabar M Ridwan Kamil atau Kang Emil, Jumat 13 November 2020.

Evaluasi tersebut, kata dia, juga disampaikan oleh pihaknya ke Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhur Binsar Pandjaitan melalui konferensi video dari Gedung Pakuan.

Baca Juga: 74 Pengungsi Tewas Akibat Kapal Karam di Selat Khom Libya

Baca Juga: Ada Pembangunan Rumah Sakit Di Dekat Perumahan, Warga Di Cibinong Bogor Jadi Resah

Menurut Kang Emil, kenaikan kasus setelah libur logis sebagai konsekuensi aktivitas warga. Tapi, menurutnya, yang patut disyukuri penting terjadi penurunan tren.

Provinsi dengan banyak destinasi wisata seperti Jabar memang berisiko ada kenaikan kasus Covid-19, terutama di masa libur panjang. “Dan, memang risiko tinggi ada di kita karena penerbangan orang jarang. Sekarang orang berwisata naik sepeda motor atau mobil, dan orang Jakarta mayoritas larinya ke Jabar,” katanya.

Mengantisipasi libur Natal dan Tahun Baru 2020 akhir Desember, Kang Emil meminta pemkab/pemkot di Jabar mengantisipasi dengan merancang sistem pencegahan terintegrasi di tempat-tempat wisata dan pintu masuk daerah.

Baca Juga: Anggota Koalisi KAMI Jumhur Hidayat Positif Covid-19, Polri Tidak Tahu

Baca Juga: BMKG : Daerah di Jabar akan Alami Cuaca Esktrem, Hujan Lebat disertai Angin Kencang dan Petir

“Hati-hati dan perbaiki (protokol kesehatan dan pembatasan pengunjung wisata), karena libur panjang akan hadir di bulan Desember,” katanya.

Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan membenarkan, usai libur panjang memang terjadi kenaikan kasus terkonfirmasi Covid-19, namun tidak setinggi libur panjang sebelumnya.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Marves per 11 November 2020, kontribusi provinsi pada mortalitas nasional dua minggu usai libur panjang Oktober di delapan dan lima provinsi mengalami penurunan, apabila dibandingkan dua minggu usai-libur panjang Agustus.

Baca Juga: Pilkada Kab. Bandung, Kang Darus : Kasus Kades Tenjolaya Tak Perlu Diperpanjang, Cukup Klarifikasi

Dikutip Desk Jabar dari Antara, per 9-15 September kontribusi nasional terhadap penambahan kasus di delapan provinsi mencapai 77,8 persen, dan lima provinsi 13,4 persen. Sementara hampir dua minggu setelah libur panjang akhir Oktober penambahan kasus di delapan provinsi mencapai 63,4 persen dan lima provinsi 14,4 persen.

“Kalau kita lihat per 11 November total kasus terjadi kenaikan cukup banyak juga, tapi tidak sebanyak pada libur panjang bulan Agustus. Saya kira cukup berhasil juga teman-teman sekalian melakukan penanganan ini, karena sudah mau dua minggu (usai libur panjang),” jelas Luhut dalam rapat tersebut.

Baca Juga: Nikita Mirzani Viral Setelah Hina Habib Rizieq, Tengku Zulkarnain: Polisi Harus Peka Hati Umat

Menjadi catatan Luhut, jumlah laporan operasi yustisi 3M di Jabar menurun 16 persen dari asalnya 160,9 ribu menjadi 135 ribu, sehingga wajar ada peningkatan kasus positif hingga 41 persen. Jabar menempati urutan kedua peningkatan kasus positif  Covid-19 usai libur panjang di bawah Jateng (49 persen), di atas DKI Jakarta (14 persen), dan Jatim (lima persen).***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x