Sebanyak 37 Santri Positif Covid-19, Dinkes Cianjur Tetapkan Klaster Pondok Pesantren

- 5 November 2020, 00:46 WIB
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal /Antara-Ahmad Fikri/

DESKJABAR - Sebanyak 37 santri di dua pondok pesantren di Kecamatan Cugenang dan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan tes usap. Dinas Kesehatan Cianjur pun menetapkannya sebagai klaster pondok pesantren.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal mengungkapkan hal itu saat dihubungi Antara, Rabu, 4 November 2020. Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mendata dari total 37 santri, sebanyak 35 orang di antaranya merupakan santri di pondok pesantren yang terletak di Kecamatan Cugenang dan 2 santri di pondok pesantren di Kecamatan Cipanas.

"Temuan klaster pesantren berawal dari seorang santri di Kecamatan Cugenang, yang mengeluh sakit dan langsung menjalani tes usap karena gejala yang dikeluhkan mengarah ke Covid-19," tuturnya.

Baca Juga: Mayoritas Warga di Enam Kota Besar di Indonesia Mengaitkan Covid-19 dengan Aspek Negatif

Yusman Faisal mengungkapkan, setelah dilakukan tes cepat dan tes usap atau RT-PCR, santri tersebut dinyatakan positif Covid-19. Dinkes Cianjur langsung melakukan penelusuran dan menemukan 34 santri lain yang setelah dilakukan tes usap dinyatakan positif Covid-19.

Para santri tersebut, menjalani karantina mandiri di asrama yang ada di pondok pesantren. Sebanyak 170 santri lain di Pondok Pesantren Cugenang, sudah menjalani tes usap dan tinggal menunggu hasil.

Selama menunggu hasil keluar mereka menjalani karantina. Jika hasilnya negatif, mereka akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing sedangkan yang positif akan menjalani karantina di pondok pesantren.

"Mereka yang positif dipisah per kamar. Yang masih menunggu konfirmasi menjalani isolasi di dalam satu ruangan dengan tempat tidur terpisah. Kalau yang 170 hasilnya negatif, mereka dapat dipulangkan ke rumahnya masing-masing," kata Yusman Faisal.

Baca Juga: Sepuluh Pesohor Korea Dengan Kepemilikan Real Estat Mewah

Ia mencatat, klaster pondok pesantren di wilayah Cianjur, pertama kali ditemukan di Kecamatan Cugenang dengan 35 santri positif dan pondok pesantren di Kecamatan Cipanas, setelah dilakukan RT-PCR.

Untuk kasus yang sama di ponpes Cipanas, Dinkes Cianjur telah melakukan penelusuran untuk mengetahui kondisi kesehatan santri lain yang diharapkan tidak sampai tertular. Selama menjalani karantina dan isolasi, puluhan santri tersebut mendapat perhatian khusus dari Dinkes dan petugas kesehatan setempat.

"Kami akan menggencarkan RT-PCR di sejumlah pondok pesantren lainnya, untuk mengetahui kondisi kesehatan santri yang tetap menjalani proses belajar mengajar di pondok, sebagai upaya antisipasi memutus rantai penyebaran virus corona berbahaya," katanya.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x