Waspadai Silent Carrier Covid-19 di Indonesia, Banyak Muncul di China

- 4 November 2020, 09:15 WIB
Pasar umum di China berpotensi menjadi penularan Covid-19 melalui silent carrier.
Pasar umum di China berpotensi menjadi penularan Covid-19 melalui silent carrier. /Antara

DESKJABAR - Gelombang baru wabah virus corona Covid-19 muncul lagi negara China, dimana sedikitnya 330 orang tanpa gejala yang dapat menularkan ke banyak orang (silent carrier) terjadi di Daerah Otonomi Xinjiang.

Pejabat lokal setempat menyebutkan, silent carrier baru telah terdeteksi di antara orang-orang yang menjalani karantina.

Bahkan, pada Selasa, 3 November 2020 malam, di Xinjiang pun dikabarkan 116 kasus baru tanpa gejala.

Gelombang baru kasus Covid-19 di Xinjiang pertama kali ditemukan di Kota Kashgar pada 24 Oktober dari seorang gadis belia yang kedua orang tuanya bekerja pada pabrik tekstil setempat.

Kemudian di Prefektur Kizilsu yang berdekatan dengan Kashgar ditemukan 15 silent carrier pada Selasa, 3 November 2020 yang diduga terkait klaster Kashgar.

Pemerintah pusat di Beijing mengerahkan tim ke daerah paling barat China itu untuk menangani gelombang baru yang terjadi secara tiba-tiba.

Baca Juga: Menjaga Stamina Hindari Covid-19, Ini Buah Lokal yang Sangat Bermanfaat

Tidak hanya di Kashgar, tes usap secara massal juga dilakukan di Urumqi, Ibu Kota Xinjiang.
Otoritas kesehatan setempat masih akan terus melakukan tes massal terhadap warga Xinjiang.

"Pengulangan tes usap ini dilakukan agar bisa mendapati semua orang yang terinfeksi. Memang pada tes sebelumnya seseorang dinyatakan negatif, tapi ada kemungkinan positif saat dalam masa inkubasi," kata anggota satuan tugas anti epidemi Xinjiang, Zhang Yuexin, dikutip Antara dari Global Times, Rabu, 4 November 2020.

China memang makin ketat dalam menerapkan pencegahan dan pengendalian, namun klaster Covid-19 terus bermunculan di berbagai tempat.

Hal ini menunjukkan masih lemahnya upaya anti epidemi, demikian Wakil Perdana Menteri China Sun Chunian dalam telekonferensi yang digelar oleh Dewan Pemerintahan atau semacam kabinet di Beijing, Selasa kemarin.

Ia menekankan pentingnya langkah pencegahan pada musim gugur dan musim dingin tahun ini termasuk langkah-langkah menghadapi kasus impor yang makin marak, baik melalui orang maupun barang.

Silent carrier yang di China jumlahnya bisa mencapai sepertiga dari kasus positif memang mempersulit upaya pencegahan dan pengendalian. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah