Mayoritas Warga di Enam Kota Besar di Indonesia Mengaitkan Covid-19 dengan Aspek Negatif

- 4 November 2020, 20:02 WIB
Ilustrasi menjaga jarak
Ilustrasi menjaga jarak /Pixabay/Alexandra_Koch/

DESKJABAR - Mayoritas warga di enam kota besar di Indonesia atau 69,6% responden mengaitkan Covid-19 dengan aspek negatif seperti berbahaya, menular, darurat, mematikan, menakutkan, khawatir, wabah, pandemi, dan penyakit.

Demikian antara lain survei AC Nielsen bekerja sama dengan UNICEF yang melibatkan 2.000 responden di enam kota besar di Indonesia. Survei itu mencoba menggali sikap masyarakat terkait praktik pencegahan Covid-19 pada kehidupan sehari-hari.

UNICEF Communications Development Specialist, Rizky Ika Syafitri mengatakan bahwa meski mayoritas responden mengasosiasikan Covid-19 dengan aspek negatif, tetapi hal ini bisa mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak positif dalam mencegah penularannya.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Minta Pemda Tetap Waspada dan Tidak Lengah

“Ketakutan apabila dimanfaatkan dengan benar, bisa mengarahkan ke arah perilaku yang lebih baik. Karena kalau tidak diolah dengan baik ketakutan ini hanya akan jadi ketakutan saja, tidak menjadi aset untuk mengolah perubahan perilaku,” ujar Rizky Ika Syafitri, Rabu, 4 November 2020.

Ia menyampaikan hal itu dalam Dialog Produktif bertema Keterlibatan Masyarakat dalam Respon Pandemi Covid-19 yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Ia mengatakan, kampanye 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak Aman, dan Mencuci Tangan), merupakan satu paket protokol kesehatan yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19. Imbauan ini perlu dipatuhi dan dijalankan secara disiplin, lantaran langkah ini adalah rekomendasi dari para ahli dan dokter. 

Baca Juga: Menjaga Stamina Hindari Covid-19, Ini Buah Lokal yang Sangat Bermanfaat

Mengenai perilaku masyarakat terkait 3M secara rill di lapangan, Konsultan UNICEF Risang Rimbatmaja mengungkapkan, sebanyak 31,5% responden melakukan seluruh perilaku 3M secara disiplin. Sebanyak 36% responden melakukan dua dari perilaku 3M. Lalu, 23,2% melakukan 1 dari perilaku 3M. Hanya 9,3% responden yang tidak patuh terhadap 3M sama sekali.

“Apabila kita analisis secara individual, perilaku jaga jarak (47%) lebih rendah daripada memakai masker (71%) dan mencuci tangan (72%). Khusus untuk jaga jarak, ternyata ada aspek norma sosial yang berperan. Misalnya, merasa tidak enak menjauh dari orang lain, orang lain yang mendekat ke saya, atau berpikir bahwa semua orang juga tidak menjaga jarak,” tutur Risang Rimbatmaja. 

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: covid19.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah