MENGERIKAN, Tahun 2035 Lalulintas Kota Bandung Lumpuh Total, Tol Dalam Kota Bandung Jadi Salah Satu Solusi

- 1 Maret 2024, 06:15 WIB
Kemacetan parah di jalan Asia Afrika Kota Bandung. Kemacetan di Bandung mengerikan.
Kemacetan parah di jalan Asia Afrika Kota Bandung. Kemacetan di Bandung mengerikan. /PR/Armin Abdul Jabbar/

DESKJABAR –  Saat ini kemacetan di Kota bandung dinilai cukup mengerikan dan bahkan diprediksi pada tahun 2035 lalulintas Kota Bandung kan lumpuh total akibat makin melonjaknya jumlah kendaraan, sementara pertambahan jalan sangat minim

Adanya dukungan komitmen Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk mendukung pembangunan tol dalam kota Bandung sangat menggembirakan. Sebab, wacana pembangunan tol dalam kota atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) sudah ada sejak 17 tahun lalu. Namun hingga saat ini belum terwujud.

Baca Juga: INFO TERBARU, Kebakaran Hari Ini di Bandung, Polisi Masih Selidiki Penyebab PT Kahatex Kebakaran Tadi Siang

Dukungan Menteri PUPR atas rencana pembangunan tol dalam kota Bandung itu, disampaikan saat menerima kunjungan rombongan dari Pemprov Jabar yang dipimpin Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin, di Kantor Kementerian PUPR, Rabu 28 Februari 2024.

Dalam pertemuan itu Menteri PUPR berkomitmen mendukung 5 proyek infrastruktur nasional di Jawa Barat yakni :

  • peningkatan jalan tambang di Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
  • pembangunan jalan tol Getaci
  • perbaikan dan peningkatan jalan di beberapa titik kabupaten dan kota, yang telah jadi Instruksi Presiden Jalan Daerah.
  • pembangungan Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR
  • percepatan penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air limbah domestik yang telah menjadi Instruksi Presiden.

Kemacaten mengerikan yang terjadi di lalulintas Kota Bandung memaksa Pemkot Bandung harus mencari solusi seperti pembangunan tol dalan kota Bandung dan pembangunan sistem moda transportasi massal.

Mengerikan, Tahun 2035 Bandung Lumpuh Total

Kondisi kemacetan parah lalulintas yang terjadi di Kota Bandung pernah digambarkan dalam angka oleh Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat A. Koswara.

Kondisi kemacetan yang terjadi di Kota Bandung semakin menyebar hampir setiap hari di sejumlah titik yang makin meluas.

Menurutnya,jumlah kendaraan pada satu segmen jalan dalam satu waktu atau V/C Ratio di Bandung Raya, saat ini sudah menyentuh angka 40 persen.

Angka itu termasuk  dalam kategori sangat padat. Bahkan diproyeksikan pada tahun 2035 nanti V/C Ratio Bandung Raya mencapai puncaknya, yakni 100 persen jika tidak ada perubahan yang dilakukan untuk mengurangi kemacetan.

Itu artinya pada tahun 2035 Kota Bandung akan menghadapi kemacetan total di segala penjuru yang akan membuat kota lumpuh. Artinya stuck merah semua. Dengan angka 40% saja kalau ada gangguan bisa terjadi macet total, palagi kalau sudah 100%.

"Kemacetan lalulintas ini ukuran yang pertama dari kinerja jalan. Kinerja jalan di Bandung Raya kondisi biasanya itu V/C Ratio 40%, diproyeksikan sampai 2035 apabila tidak dilakukan perubahan itu sampai 100%," tuturnya Oktober 2023 lalu.

Kemacetan lalulintas Kota Bandung memang sudah mengkhawatirkan. Presiden Jokowi pernah mengatakan dalam sebuah rapat terbatas Agustus tahun lalu. Presiden menyebutkan bahwa per tahun Indonesia rugi hampir Rp 100 triliun karena kemacetan, kerugian itu pun baru mencakup kawasan Jabodetabek dan Bandung Raya saja.

Bahkan kondisi lalulintas Kota bandung itu sempat menjadi perhatian Bank Dunia. Sejak tahun 2019 Bank Dunia telah meminta adanya perubahan pola transportasi di Bandung Raya. Saat itu, transportasi Bandung Raya diintervensi harus dialihkan dari kendaraan pribadi ke angkutan massal.

Baca Juga: PROFIL 4 Caleg Artis Cantik Berpeluang Lolos ke Senayan di Pemilu Dapil Jawa Barat, Jihan Fahira Mengejutkan

Hal itu mengingat menurut Koswara, kemacetan di Bandung Raya jika dilihat dari modal share angkutan umum yang saat ini baru ada di angka 13 persen. Itu artinya, 87 persen lainnya masih menggunakan kendaraan pribadi yang sehari-hari memadati jalanan.

Karena itu, menurutnya pemerintah saat ini terus berupaya mengajak masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Tujuannya tak lain untuk mengurangi kemacetan yang dampaknya selain ke ekonomi juga mencemari lingkungan.

Perlunya Tol Dalam Kota Bandung

Selain perlunya perubahan moda transportasi dari kendaraan pribadi ke transporatasi massal, juga perlunya keberadaan jalan tol dalam kota Bandung, sebagai salah satu solusi mengurai kemacetan.

Saat ini pertambahan jumlah kendaraan tidak sebanding dengan pertambahan jalan. Parahnya lagi, rasio jumlah kendaraan dengan jumlah populasi nyaris 1:1.

Jumlah kendaraan di Kota Bandung  mencapai 2,2 juta unit sementara populasinya sebanyak 2,4 juta jiwa. Rasio nyaris 1:1 ini dikatakan membuat lalu lintas di Bandung sering macet.

"Volume kendaraan saat ini yang domisili Kota Bandung saja itu sudah 2,2 juta unit, dengan 1,7 juta motor dan mobil 500 ribuan, nyaris satu banding satu dengan jumlah masyarakat," ungkap Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung Khairul Rijal.

Salah satu solusi mengurai kemacetan adalah dengan membangun penambahan jalan seperti membangun jalan tol dalam Kota bandung.

Rencananya akan ada 2 jalan tol dalam kota Bandung yang benar-benar masuk ke pusat kota yakni Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) sepanjang 28,3 kilometer, North-South Link atau NS Link sepanjang 14,2 kilometer.

Adapun rutenya adalah :

Rute BIUTR :

Tol Pasteur -kilometer Rute : pintu tol Pasteur-Jalan Junjunan-Flyover Pasirkaliki (terowongan)-Flayover Pasopati-Gasibu-Jalan Surapati-Junction Pusdai-Jalan PHH Mustopha-Junction Ujungberung-Cibiru-Junction Cileunyi

NS Link :

Jalan Pasirkoja- Jalan Peta- Tegalega- Jalan BKR- Jalan Pelajar Pejuang- Jalan Gatot Subroto- Jalan Laswi, Jalan Sukabumi-Jalan Supratman –Junction Pusdai.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x