Banyak Kebakaran di Sumedang, Penanganan dan Fasilitas Pemadaman Dikeluhkan, Begini Kata Pj. Bupati

- 13 Oktober 2023, 11:35 WIB
Proses pemadaman kebakaran di sebuah ruko di Jalan Prabu Geusan Ulum, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat, 13 Oktober 2023 pagi ini.
Proses pemadaman kebakaran di sebuah ruko di Jalan Prabu Geusan Ulum, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat, 13 Oktober 2023 pagi ini. /sumber : WA Grup

DESKJABAR - Musim kemarau 2023 yang panjang berdampak pada berbagai hal. Seperti di Sumedang, Jawa Barat, warga mengalami kesulitan air bersih, kekeringan pada berbagai lahan pertanian hingga menyebabkan banyak kebakaran baik rumah milik warga, kebun hingga di sejumlah hutan di beberapa daerah di Sumedang.

 

Sejumlah insiden kebakaran di Sumedang tersebut berderetan terjadi belum lama ini. 

Kejadian kebakaran di Sumedang sering terjadi pada musim kemarau ini, misalnya kebakaran bengkel di Kecamatan Tanjungsari. Juga kebakaran di Tanjungkerta menyebabkan seorang kakek meninggal dunia,

Juga kebakaran Gunung Kacapi wilayah Desa Kebonjati, Kecamatan Sumedang Utara.  Kebakaran lahan di Kecamatan Rancakalong. Kebakaran lahan di kawasan Jatigede yang melahap lahan sekitar kurang lebih 1 hektare. 

 Baca Juga: Di Sumedang, Bapenda Hapus Denda PBB-P2, Masyarakat Cukup Bayar Pokoknya Saja

Kebakaran Hari Ini

Kebakaran terjadi Desa Margajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kamis, 12 Oktober 2023 malam. 4 rumah ludes dilahap api.

Dan baru saja terjadi kebakaran pada hari ini, Jumat, 13 Oktober 2023, sebuah ruko ludes terbakar akibat dispenser kosong yang meledak di Jalan Prabu Geusan Ulun, kawasan pusat kota Sumedang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Lebih dari 100 Kali Insiden Kebakaran

Bupati Sumedang periode 2018-2023, Dony Ahmad Munir mengatakan, ada 53 peristiwa Karhutla dan 21 kebakaran rumah yang terjadi di Kabupaten Sumedang selama Juli hingga Agustus 2023

 

Jika dijumlahkan dengan data yang dipaparkan diatas, insiden kebakaran di Sumedang, mulai dari kebakaran rumah, ruko dan lahan bisa mencapai lebih dari 100 insiden dari bukan Juli hingga awal Oktober 2023 ini.

Kebakaran sering terjadi di wilayah Sumedang Bagian Barat, mulai dari Kecamatan Pamulihan, Tanjungsari, Sukasari, Rancakalong, Cimanggung hingga Jatigede.

 Baca Juga: Asal Usul WTS di Timur Sumedang, Ternyata Asalnya dari Jalur Daerah Ini

Penanganan dan Fasilitas Dikeluhkan

Kapolsek Pamulihan Iptu Ardiyanto mengeluhkan penanganan kebakaran yang dilakukan petugas. Hal itu, terjadi karena jumlah armada pemadam kebakaran yang minim. Selain minim jumlah, minim pula perawatan.

"Jujur saja, petugas damkar berujung tak optimal dalam memadamkan api dalam setiap kejadian kebakaran. Beralasan, bayangkan saja satu unit damkar harus melayani kejadian di enam wilayah tingkat kecamatan," ujar Ardiyanto menyampaikannya saat kegiatan program pemberdayaan masyarakat bertajuk Pemerintah Sareng Warga Ngawangun Silaturahmi Nguatkeun Kamandirian Lembur (Pasang Sangkur) bersama Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman di Desa Haurngombong, Kamis, 12 September 2023.

 

Ardyanto mengatakan, pihak Polsek dan Koramil kadang bingung, pasalnya hanya ada satu unit damkar yang bisa dioperasikan. Ardyanto meminta kepada Pemkab Sumedang agar memperhatikan persoalan dan keterbatasan armada ini.

"Kadang kami dan Koramil bingung jika ada kebakaran hutan, hanya ada satu unit damkar yang bisa operasional. Semoga perawatan dan pemeliharaannya alat pemadam kebakaran dioptimalkan," harapnya.

 Baca Juga: Waduk Jatigede Sumedang Surut, Wisatawan Penasaran Nasib Ikan Raksasa dan Keuyeup Bodas

Pj. Bupati Sumedang Geram

Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman cukup terkejut mendengar pernyataan itu. Herman menegaskan akan menelusuri laporan ini dan akan melakukan perbaikan. "Akan kami cek," kata Herman.

Herman mengaku aneh dengan fasilitas mobil damkar yang minim seperti yang dilaporkan. Pada satu sisi, kata dia, pemerintah sudah memberikan anggaran untuk itu berikut juga dengan biaya perawatannya.

Menurut dia, aneh, karena dana operasionalnya sudah ada, biaya pemeliharaan dan perawatan pun didukung.

“Akan saya bedah masalah ini, mulai dari DPA-nya. Karena, sebelumnya selalu mengeluh minta didukung anggaran, tapi aneh jika sekarang justru ada keluhan dari warga," ujar Herman menambahkan.

 

Herman melanjutkan, jika memang nanti di lapangan ditemukan hal negatif atau ada oknum yang memainkan anggaran, apalagi ini terkait dengan anggaran operasional untuk penanganan bencana dan musibah, Herman menegaskan tak akan segan-segan mengambil sikap tegas.

"Akan fatal, saya minta jangan  main-main mengenai musibah," pungkasnya.***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah