Network
DESKJABAR – Pemecatan guru honorer yang dilakukan Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1 Kota Bogor, menuai protes murid SDN dan para orang tua wali murid. Mereka tidak setuju dengan keputusan Kepala Sekolah, karena guru honorer Mohamad Reza Ernanda di mata mereka adalah guru yang baik.
Murid dan para orang tua tidak setuju dengan Keputusan Kepala Sekolah yang memecat guru honorer secara sepihak. Mereka menggelar aksi unjuk rasa di halaman SDN Cibeureum 1 meneriakan nama pak Reza, pak Reza, pak Reza sambil membawa poster bertuliskan nada protes kepada Kepala Sekolah.
Baca Juga: Ada Ancaman untuk Ridwan Kamil: 2 Mantan Bupati 2 Periode Ini Harus Diwaspadai di Pilgub Jabar 2024
Baca Juga: Kabupaten Garut Harus Mengubah Peta Wilayah, 37 Desa Akan Tergusur Tol Getaci: Ini Daftarnya!
Aksi unjuk rasa yang dilakukan murid SDN Cibeureum 1 dan para orang tua murid sampai kepada Wali kota Bogor. Akhirnya Bima Arya didampingi sejumlah pejabat terkait dari Pemkot Bogor, mendatangi SDN yang berlokasi di desa Mulyaharja Cibeureum kota Bogor Selatan.
Dalam tayangan video yang diunggah di Instagram @bimaaryasugiarto, sebagaimana dikutip DeskJabar.com, terlihat Bima Arya menyambangi siswa siswi dan para orang tua wali murid.
Bima Arya bertanya pada orang tua murid: “Dimana pak Reza?”. Spontan dijawab emak emak: “Di dalam kelas pak”. “Saya ketemu pak Reza sekarang,” kata Bima Arya.
Kemudian masih terlihat dalam tayangan video itu, siswa- siswi yang berunjuk rasa meneriakkan nama pak Reza, lalu Bima Arya bertanya kepada mereka: “Kalian tidak setuju pak Reza berhenti?. Dijawab secara spontan oleh seluruh murid dengan kata “ Tidak”.
Dalam percakapannya Bima Arya bersama kepala Sekolah SDN Cibeureum 1 disaksikan sejumlah pejabat yang mendampinginya dengan tegas mengatakan, Ini tanggung jawab saya, saya tidak mau ada pungli lagi di sini.
“Semua tanggung jawab saya, saya tidak mau terjadi lagi ada pungli di sini,” tegas Bima.
Menurut Bima yang terpenting kegiatan belajar mengajar tidak boleh terganggu. Ia mengatakan telah meminta kepada Kepala Sekolah untuk membatalkan surat pemecatan, karena Pak Reza masih dibutuhkan disini.
“Saya telah memberhentikan Kepala Sekolah,” ujar Bima.
Selanjutnya di hadapan para guru dan orang tua murid, Bima Arya mengatakan, dirinya akan melindungi pelapor, pihaknya berjanji jangan ada yang takut sipapun disini. Dan percayakan Wali kota sampai detik terakhir jadi wali kota.
“Saya akan berjuang untuk memberantas pungli dan korupsi,” pungkasnya.
Sementara Mohamad Reza Ernanda guru honorer favorit murid SDN Cibeureum 1 mengaku, menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada Dinas Pendidikan dan Pemerintah kota Bogor, ia mengucap syukur karena dapat kembali mengajar anak – anak muridnya.
“Alhamdulillah saya bisa kembali mengajar anak – anak,” ujar Reza sambil menitikkan air mata.
Baca Juga: Mengenal Psoriasis Vulgaris: Mengungkap Rahasia Gangguan Kulit yang Perlu Diketahui
Diketahui Reza sudah mengabdikan diri sebagai guru honorer di SDN Cibeureum 1 selama empat tahun. Dalam kiprahnya sebagai guru honorer, ia bahkan ikut berjuang mendorong sekolah menjadi sekolah penggerak angkatan ketiga di tingkat nasional dan angkatan kedua di tingkat kota.
Dia berharap kejadian yang dialaminya, dapat memicu para guru di sekolah lain menegakkan kebenaran dan berani mengungkapkan fakta dengan benar.
Sementara Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1, usai dicopot dari jabatannya, Nopi Yeni menolak untuk dimintai keterangan oleh awak media, dan dia malah menutup diri di dalam ruangannya.***
