Disebutkan, pemilik rumah mewah dari barang bekas itu adalah Dudu, pemimpin kelompok padepokan Pancarasa Pancasukma.
Pada ujung pintu rumah mewah itu, tampak ada patung Semar, harimau, dan naga, di dalam salah satu ruangan banyak keris, dan lukisan Soekarno-Hatta sehingga bisa ditebak gambaran spiritual pada padepokan ini.
Baca Juga: Jalan Lintas Hutan Tomo, Sumedang ini Aslinya Jalan Raya Tertua Bersejarah, Asyik untuk Wisata
Gambaran itu muncul pada YouTube Rizquna Channel, “Rumah Mewah Yang Terbuat Dari Barang Bekas, Gundukan Sampah Dimanfaatkan Jadi Rumah Mewah,” diunggah Jumat, 30 Desember 2022.
Kang Hakim menemui pemilik rumah mewah itu bernama Dudu, karena tertarik tampilan bangunan dua lantai tersebut.
Menurut Dudu, soal adanya patung Semar, harimau, dan naga, ada hubungannya dengan Sri Pohaci, yaitu dewi beras. Dalam spiritualnya, dimaksudkan agar hasil produksi padi menjadi melimpah.
Tetapi, Kang Hakim lebih tertarik kepada pembuatan rumah mewah itu yang menggunakan bahan-bahan bekas, dengan dibenarkan oleh Dudung, sang pemilik.
Baca Juga: Sejarah Cadas Pangeran Sumedang, Dahulu Diapit Dua Perkebunan Teh Pemandangan Indah
Jenis barang bekas digunakan dan total biaya
Menurut Dudu, barang-barang bekas yang digunakan untuk membuat rumah dirinya itu, adalah umumnya serba bekas, yaitu kayu, genting, pintu bekas, batubata bekas, dsb. Tetapi, ada sebagian komponen pula yang baru.
Dikatakan Dudu, dirinya membangun rumah mewah itu selama setahun, jika dihitung nilainya sekitar Rp 500 juta. Jika semua barangnya baru, maka nilainya sekitar Rp 1 miliar.