“Sidik jari tersebut didapat dari tembok yang kering, pintu masuk, pintu keluar, dan juga di mobil”, kata dr. Sumy Hastry.
Sidik jari yang ditemukan di mobil, ungkap dr. Sumy Hastry kemungkinan karena pelaku diburu waktu dalam membersihkannya sehingga ada jejak sidik jari yang masih tertinggal.
“Namun di kedua jasad korban yang sudah dimandikan oleh pelaku, tidak ditemukan jejak sidik jari yang tertinggal sedikitpun”, tutur dr Summy Hastry.
Menjawab pertanyaan Anjas Asmara pemilik akun Youtube Anjas di Thailand yang juga pengamat kasus Subang apakah pelaku memang ahli di bidang forensik, dr Sumy Hastry menyebutkan ada kemungkinan memang pelaku memiliki pengetahuan seputar ilmu forensik
Pasalnya jelas dr Sumy Hastry, berdasarkan kasus yang ditemukan di lapangan, untuk menghilangkan sidik jari banyak pelaku pembunuhan memotong beberapa anggota badan korban. Dalam kasus Subang, jenazah utuh.
Anjas Asmara sendiri adalah seorang akademisi, dosen yang bermukim di Bangkok Thailand yang sejak kasus Subang terjadi selalu konsisten mengawal, membahas dan memberikan analisisnya.
Atas dasar fakta penemuan dari otopsi kedua pula, ahli forensik dr. Sumy Hastry dalam YouTube Denny Darko yang diunggah 27 November 2021 lalu mengatakan kasus Subang 100 persen akan terungkap.
Baca Juga: Idul Fitri 2022 atau 1 Syawal 1443 Hijriyah Jatuh Pada 2 Mei 2022, Begini Perhitungan BRIN
Rasa optimis akan terungkap itu, kata dr Sumy Hastry didukung data-data hasil penyelidikan serta penyidikan, sehingga hasilnya bersifat ilmiah.