Ujang terus berjalan ke belakang. Karena kebetulan pintu belakang terbuka, ia juga melihat ceceran darah segar.
"Seeur darah teh, otomatis abdi reuwas (banyak darah, otomatis saya terkejut)," ucap Ujang.
Saat itu, Ujang berteriak kepada Yosep yang masih ada di dalam rumah bahwa ia akan melapor ke Ketua RT, yaitu Dede. Lalu, ia berlari ke rumah Ketua RT.
"Abdi mah laporan ke Pak RT, tos laporan tos teu terang naon-naon deui, da langsung didamel tea abdi mah (Saya lapor ke Pak RT, setelah lapor tidak tahu apa-apa lagi, karena saya langsung kerja," tutur Ujang.
Menurut Dede, setelah mendapat laporan itu, ia melihat Ujang berlari menyusuri jalan. Kebetulan di prapatan jalan ada anak-anak muda, mereka kemudian ke rumah Yosep.
"Ari abdi mah ku lantaran muter jalan kebon, datangna rada telat (karena saya memutar melalui jalan kebun sehingga datang agak telat)," ucap Dede.
Saat Dede sampai di rumah Yosep, sudah ada banyak anak-anak muda di sana.
Karena berdasarkan informasi Ujang ada banyak darah di belakang, Dede pun melihat ke belakang rumah TKP dan ikut menyaksikan banyak darah.
Ia kemudian melihat bagian bawah Alphard karena posisi mobilnya tidak beraturan dan melihat tetesan darah.