EKSKLUSIF Kasus Subang, 6 Bulan Lebih Hidup Terlunta-lunta, Rohman Hidayat Ungkap Permintaan Yosep

- 1 April 2022, 00:19 WIB
Rohman Hidayat (kanan) bersama kliennya, Yosep, pada suatu kesempatan. Rohman Hidayat mengungkapkan bahwa Yosep kini hidup terlunta-lunta.
Rohman Hidayat (kanan) bersama kliennya, Yosep, pada suatu kesempatan. Rohman Hidayat mengungkapkan bahwa Yosep kini hidup terlunta-lunta. / Instagram @rohman_hidayat_rhp/

DESKJABAR - Memasuki bulan ke-8, penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang semakin mendekati tenggat waktu yang ditargetkan Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana. 

Beberapa waktu lalu, Irjen Pol Suntana menjanjikan pengungkapan kasus Subang yang sudah mengarah ke tersangka sebagai kado bulan puasa. 

Menanggapi hal itu, Rohman Hidayat selaku kuasa hukum Yosep Hidayah, suami dari korban Tuti Suhartini dan ayah dari Amalia Mustika Ratu alias Amel, menyampaikan permintaan kepada kepolisian.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, Misteri BMW di Rumah TKP Kasus Subang Terungkap, Ini Alasan Tidak Bisa Diambil

"Kalau memang kepolisian seperti yang dikatakan Kapolda Jabar sudah mengantongi nama (tersangka pelaku), sampaikan secepatnya kepada masyarakat," tuturnya dalam wawancara eksklusif dengan tim DeskJabar.com di Hotel Preanger, Kamis, 31 Maret 2022.

Menurut Rohman Hidayat, pengungkapan nama tersangka itu bertujuan agar pertama, tidak menjadi fitnah.

Kedua, keluarga korban pun mendapatkan keadilan dan Yosep bisa kembali ke rumah yang berlokasi di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.

"Pak Yosep hari ini terlunta-lunta. Karena rumahnya di situ jadi TKP (Tempat Kejadian Perkara)," ucap Rohman Hidayat.

Ia mengungkapkan, selama penyidikan kasus Subang berjalan, Yosep kadang tinggal di rumah Mimin, istri mudanya, kadang di rumah Yoris, atau Mulyana, adiknya.

Padahal sebagian besar bajunya ada di dalam rumahnya yang masih menjadi TKP. Begitu pula sepeda motor dan sebuah mobil BMW.

 

"Hari ini menjelang awal puasa, janji Kapolda Jabar seperti apa? Kami sudah 6 bulan menunggu. Kami diam, kami menunggu, karena kami tidak bisa berbuat apa-apa," kata Rohman Hidayat.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERUPDATE, Keluarga Korban Minta Keadilan, Ini Permintaan Rohman Hidayat pada Kapolda Jabar

Menurut Rohman Hidayat, dengan berlarut-larutnya proses hukum kasus Subang, tidak ada keadilan buat Yosep.

Hal itu terutama berkenaan dengan kondisi rumah Yosep yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP), yang telah 6 bulan lebih tidak terawat.

"Pak Yosep tidak bisa masuk ke rumah. Rumah terbengkalai dan rusak," kata Rohman Hidayat.

 

"Tolong kepada Bapak Kapolda, kalau memang sudah ada nama tersangka, kami atas nama keluarga korban, boleh dong meminta keadilan. Kami sudah hampir 7 bulan berperkara seperti ini," kata Rohman Hidayat menambahkan.

Menurut dia, paling tidak dengan diperbolehkannya Yosep kembali ke rumah itu, ada kenangan yang bisa mereka rawat dan jaga.

Kesulitan mengoperasionalkan sekolah

Selain itu, karena rumahnya masih diberi garis polisi, Yosep agak kesulitan mengoperasionalkan sekolah yang berada di bawah Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Sebab, ada banyak dokumen yayasan yang ada di rumah tersebut. Itu karena rumah itu berfungsi juga sebagai kantor yayasan.

"Otomatis, aktivitas yayasan tidak maksimum. Data apapun ada di sana. Kita nggak bisa masuk ke sana, dong. Kebutuhan dokumen saja harus melalui polisi," kata Rohman Hidayat.

Baca Juga: Rumah TKP Kasus Subang Jadi Rumah Hantu? Dijual atau Ditempati? 6 Bulan Tak Bisa Pulang, Ini Keinginan Yosep

Ia mengungkapkan bahwa meskipun sebagian komputer sudah bisa diambil, tapi sejumlah besar dokumen yayasan masih berada di rumah itu.

"Kita mau ngambil dokumen harus lewat polisi. Masuk ke rumah tidak bisa. Tujuh bulan tidak dimasuki, rumah rusak. Listrik tidak dinyalakan," ujar Rohman Hidayat.

 

Apalagi, kata dia menambahkan, sebentar lagi tahun ajaran baru yang berarti penerimaan siswa baru.

Tentunya perkembangan kasus Subang akan berpengaruh kepada sekolah yang bernaung di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"Ketika sudah ada kepastian siapa pelakunya, apa kaitan dan bagaimana motifnya, kan jelas, terang benderang nantinya, tidak ada hal-hal yang dikait-kaitkan secara subjektif baik dengan yayasan, sekolah, maupun Yosep dan Yoris," tutur Rohman Hidayat.

Keyakinan soal sketsa wajah

Bicara mengenai sketsa wajah terduga pelaku, Rohman Hidayat mengatakan, semua hanya bisa menebak-nebak.

"Kami tidak mau menyebutkan orang atau siapa pun, takut menjadi salah atau mendahului kepolisian. Tapi berdasarkan ciri-ciri, saya sendiri sudah punya keyakinan merujuk ke salah seorang saksi yang diperiksa," tuturnya.

Baca Juga: PEMBUNUH KASUS SUBANG MULAI TIDAK TENANG, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana Siap Ungkap Tersangka di Bulan Puasa

Akan tetapi, Rohman Hidayat tidak mau mendahului pihak kepolisian. Sejauh ini, ia pun meredam Yosep untuk tidak menyebut nama terlebih dahulu.

"Yang jelas kalau dari sketsa itu pasti bukan klien saya, Pak Yosep," ucap Rohman menegaskan.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Wawancara Eksklusif


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah