DESKJABAR - Ada yang menarik saat Peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-96 di Kota Tasikmalaya pada Selasa, 8 Maret 2022.
Jika lembaga dan badan otonom lain mengisi stand bazar dengan aneka informasi, makanan olahan dan produk UMKM, stand Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Tasikmalaya malah membuka posko pengaduan pelayanan Rumah Sakit dr. Soekardjo Tasikmalaya.
Ada sekira 10 orang yang mengadukan kurang memuaskannya sistem layanan di rumah sakit plat merah tersebut. Selanjutnya pengaduan akan dijadikan bahan awal PMII untuk menindaklanjuti ke Pemerintah Kota Tasikmalaya dan DPRD Kota Tasikmalaya.
Menurut Ketua PC PMII Kota Tasikmalaya, Muhaemin Abdul Basit, stand PMII sengaja berbeda dengan yang lain. Hal ini sebagai bukti PMII selalu konsisten untuk perjuangan rakyat.
"Mayoritas warga di Kota Tasikmalaya pasti NU. Layanan pengaduan ini bagi NU juga," kata Muhaemin.
Muhaemin mengungkapkan dari sekira 10 pengadu ke stand PMII, rata-rata mengeluhkan soal manajemen rumah sakit yang mengganggu kecepatan pelayanan.
Buruknya pelayanan itu menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat yang mayoritas warga nahdliyin.
"Kami juga telah dua kali aksi turun ke jalan meneriakan kasus ini. Namun tak ada respon sama sekali dari pihak manajemen rumah sakit maupun eksekutif dan legislatif Kota Tasikmalaya," ujarnya.