Sempat disampaikan oleh tim penyidik bahwa CCTV yang ada di depan pencucian mobil, mengarahkan ke gerbang rumah TKP namun tidak jelas.
Fredy Sudaryanto menduga para pelaku mengambil rute kabur setelah eksekusi adalah dengan rute lewat pintu belakang melalui kebun ke arah Bunihayu.
Alasan Fredy adalah, kalau para pelaku kabur dengan mengambil rute lewat depan, tentu sekitar jam 6.30 sampai jam 7.00 sudah banyak orang lalu lalang dan suasana sudah terang benderang.
Apa yang disampaikan Fredy dianggap masuk akal. Sekitar pukul 6 pagi saja saat pelaku mengeluarkan mobil Alphard sudah ada saksi Mang S dan sopir angkot yang sempat melihat pelaku yang sedang menyetir Alphard hitam di TKP, apalagi jika pelaku kabur sekitar pukul 6.30 sampai jam 7.00 WIB, pasti kondisi lebih ramai.
Demikian pula saksi Mang Ajat sekitar jam 6 yang melihat ada orang di TKP saat saksi akan membeli bubur.
Jadi dengan Alasan-alasan itu, bisa jadi para pelaku mengambil rute kabur lewat pintu belakang kemudian menyusuri kebun ke arah Bunihayu. Dijalan Bunihayu inilah para pelaku memarkirkan kendaraan mereka.
Menurut Fredy, kemungkinan mereka sudah memarkirkan kendaraan mereka di dekat tower tempat jalan keluar dari kebun ke jalan di Bunihayu.
“Itu baru asumsi saya pribadi, bisa benar bisa juga salah,” tutur Fredy Sudaryanto.***