Bukti TKP Diacak-acak, Sengajakah? KASUS SUBANG TERUPDATE, Puntung Rokok dan Kamar Mandi Tuti dan Amalia

- 7 Januari 2022, 08:37 WIB
TKP kejadian pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak Subang, dokter Hastry Purwanti, Adrianus Meliana, dan YouTuber Anjas di Thailand
TKP kejadian pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak Subang, dokter Hastry Purwanti, Adrianus Meliana, dan YouTuber Anjas di Thailand /foto Antaranews dan Instagram @pusatforensikui/

DESKJABAR - Bukti TKP diacak-acak semakin kencang terdengar. Tepat di tanggal 18 Agustus 2021, Tuti dan Amalia meregang nyawa dari pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak yang hingga saat ini belum diumumkan siapa nama nama pelakunya.

Bukti jika TKP diacak-acak kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah terlihat bahkan sejak diawal kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Hal tersebut telah banyak disampaikan kriminolog, ahli forensik hingga pakar hukum yang menilai kinerja polisi di TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Baca Juga: TERBARU KASUS SUBANG Heri Susanto Jelaskan Orang Mirip di Sketsa dan Borok Danu Dibongkar Kuasa Hukum

Baca Juga: Terbaru Kasus Pembunuh Subang, Ada Upaya Saksi Dijadikan Kambing Hitam, Membuat Danu Menangis
Telah banyak bukti di TKP, jika kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang diacak-acak. Bahkan sejak pertama kasus pembunuhan di Subang tanggal 18 Agustus 2021 ini pertama kali mencuat.

TKP Kasus Subang diacak-acak menurut pakar kriminolog, ahli forensik dan pakar hukum sedikit banyaknya telah berkontribusi membuat kasus ini lama terungkap.

Memang dalam penyataan Polri, Kasus pembunuh ibu dan anak ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

"Kenapa kasus ini tingkat kesulitannya sangat tinggi, karena sampai saat ini penyidik belum dapat memastikan dua alat bukti," kata Kombes Pol Yani Sudarto mewakili Polda Jabar 29 Desember 2021 lalu.

 

Bukti TKP di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang diacak-acak

Dalam tayangan YouTube Anjas di Thailand, “Bukt1 Yg Sangat Jelas Mengarah ke Para Pelaku Subang !!”, diunggah Rabu, 5 Januari 2022, dimunculkan rekaman komentar Adrianus Meliana soal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini.

Seperti yang kita ketahui, saat 18 Agustus 2021, lokasi kejadian TKP kasus pembunuh ibu dan anak, ramai-ramai orang membantu dan memantau kasus ini.

Tidak menutup kemungkinan Tempat Kejadian Perkara Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang telah diacak-acak.

Terlebih, menurut Anjas mengutip pernyataan Adrianus Meliana, Subang bukan kota besar dan kasus seperti ini sangat jarang terjadi.

Bisa jadi tenaga penyidik dan tim kepolisian tidak terlatih dan tidak siap. Jadi ketika TKP Kasus Subang diacak-acak polisi pun tidak berdaya.

Apalagi kondisinya saat itu setelah momen 17 Agustus 2021, di hari kemerdekaan mungkin banyak orang yang sedang berada di rumah karena termasuk hari libur nasional.

Ketika ramai seperti itu, polisi tidak siap mengamankan TKP. Inilah salah satu penyebab TKP seolah diacak-acak.

 

Komentar Ahli Forensik tentang TKP Kasus Pembunuhan Ibu dan anak yang diacak-acak

Ahil forensik dokter Sumy Hastry Purwanti menyesalkan TKP Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang telah diacak-acak, sehingga membuat pengungkapan kasus pembunuhan tersebut menjadi lebih lama.

Nah soal rokok yang kemungkinan bisa saja bekas petugas, Anjas juga menanyakan, apakah ini dikonfirmasi langsung atau tidak kepada petugas bersangkutan (pastinya polisi).

“Nah soal puntung rokok ini banyak dan berbagai merek, menjadi berkembang kepada siapa saja yang pernah ada di lokasi itu,” kata Anjas.

Menurut dia, ketika berdiskusi masalah rokok tersebut dengan ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti, seharusnya sudah ada yang mengidentifikasi mana puntung rokok yang baru atau sudah lama.

“Soal rokok itu bisa dicrosscheck, rokok mana yang waktunya masih hidup bersamaan dengan pukul 02.00 WIB ketika kejadian pembunuhan,” ujar Anjas.

Seperti ramai diberitakan, TKP rumah kejadian pembunuh ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Jalancagak, Subang, dimasuki saksi Danu dengan mengatakan disuruh seorang Banpol, pada 19 Agustus 2021 atau sehari setelah kejadian.

Dalam keterangan beredar di media massa, Danu mengaku disuruh Banpol tersebut untuk membersihkan bak mandi.

Terkait hal tersebut, dokter Sumy Hastri Purwanti mengatakan, bahwa seharusnya TKP apalagi sudah diberi police line, tidak boleh seorang pun dapat masuk.

Karena akan menimbulkan kesan polisi tidak profesional dan TKP Kasus Subang diacak-acak.

Keterangan dokter Sumy Hastry Purwanti itu dikutip DeskJabar.com dari live Forensic Talk yang diselenggarakan Pusat Forensik Universitas Indonesia, berjudul “Kasus Pembunuhan Subang, Kok Sulit Banget ?”, dipandu Adrianus Meliala, dilakukan Minggu, 7 November 2021 sore.

Dokter Sumy Hastry Purwanti juga menegaskan, dalam aturan umum, bahwa jika ingin membantu polisi memecahkan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang itu, jangan ada yang masuk ke tempat kejadian perkara (TKP).

“Jika TKP tidak ada orang yang memasuki, maka penyidikan akan lebih mudah. Intinya jangan berani mengacak-ngacak TKP,” ujarnya.

 

Kamar Mandi terahir Amel dan Tuti setelah dieksekusi

Dikutip Desk Jabar dari YouTube Anjas du Thailand pada 5 Januari 2022 dengan judul "KAMAR MANDI & KONDISI TERAKHIR KEDUANYA DI SUBANG !!" Menurut Anjas, dari beberapa informasi yang dia dapatkan, beberapa menceritakan bahwa bak mandi di TKP pembunuh ibu dan anak di Subang memang penuh dengan darah.

Lalu Anjas juga menyebutkan di area kamar mandi tersebut ada botol sampho, sabun mandi, jarum, stempel dan plastik-plastik.

Anjas pun menuturkan bahwa sepertinya kamar mandi tersebut tidak ada bekas sidik jari yang ditemukan penyidik.

"Karena sepertinya tim penyidik tidak menemukan apapun di kamar mandi ini," ungkapnya.

Anjas pun melanjutkan, jika memang tm penyidik menemukan jejak di kamar mandi, tentunya bisa menjadi bukti karena kamar mandi merupakan tempat krusial dimana kedua jenazah korban dibersihkan oleh pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.

Dalam analisanya, Anjas berpendapat bahwa kemungkinan kedua korban bukan dimasukkan ke dalam bak mandi. Namun bisa jadi kedua korban tersebut dimandikan dengan gayung atau lainnya.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x