MENGERIKAN, Ini Kata Psikiater, Saksi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Bisa Alami Ini

- 3 Januari 2022, 09:04 WIB
Kolase tiga saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosep, Yoris, dan Danu, yang juga merupakan keluarga korban.
Kolase tiga saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosep, Yoris, dan Danu, yang juga merupakan keluarga korban. /DeskJabar.com/


DESKJABAR
 – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, yang sudah berjalan hampir 5 bulan, belum juga menemukan titik terang. Padahal puluhan saksi telah diperiksa tim penyidik.

Hingga saat ini, penyidik belum juga bisa mengungkap terduga pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, yang merengut nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) alias Amel.

Diantara para saksi yang diperiksa tim penyidik tersebut ada dari keluarga korban, yaitu Yosep, Yoris, Danu. Meskipun berstatus saksi, selama ini ketiganya harus bolak-balik diperiksa tim penyidik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Baca Juga: Detik-detik Pembunuh Subang Ditangkap, Sejumlah Kejanggalan Sketsa Wajah Pelaku Disorot Para Ahli Kriminologi

Baca Juga: Cara Menerka Orang yang Mempunyai Khodam Pendamping, Lihatlah 5 Ciri-ciri Ini

Kondisi seperti itu pasti terasa berat bagi Yosep, Yoris, dan Danu. Belum lagi pemberitaan yang gencar di berbagai media, ditambah menghadapi komentar miring dari warganet, pastilah akan mempengaruhi kejiwaan Yosep, Yoris, dan Danu.

Menurut psikiater  Dr. Teddy Hidayat, SpKJ, para saksi, terutama tiga saksi yang masih merupakan keluarga korban, yaitu Yosep, Yoris, dan Danu, kemungkinan akan mengalami gangguan kejiwaan, yaitu stres.

Kemungkinan para saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, masih menurut Psikiater Dr. Teddy Hidayat Sp.KJ, mengalami stres, terlepas mereka bersalah atau tidak. Apalagi, proses pemeriksaan yang hampir lima bulan pasti menyebabkan mereka stres.

Baca Juga: Anjas Tunjukan Bukti Digital, Terjadi Konflik Lebih Besar, Kabar Terbaru Pembunuh Ibu Dan Anak Di Subang

Baca Juga: Cara Melihat Orang yang Memakai Ilmu Pelet, Inilah Ciri-cirinya

"Kalau sebagai pelakunya mungkin sudah seharusnya untuk menjalaninya, tetapi untuk yang bukan pelakunya, ini sangat berat," kata Teddy Hidayat kepada DeskJabar.com, Minggu 2 Januari 2022.

Jika kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini berjalan dalam waktu yang lama, lanjut Teddy Hidayat,  stres akan berlanjut menjadi stres akut. Dan, bisa jadi penderita akan mengalami stres pasca trauma.

Stres pascatrauma (post traumatic stress disorder) itu, menurut Teddy Hidayat, jika seseorang pernah terpapar dengan peristiwa yang traumatic, seperti menjadi saksi mata atau berhadapan langsung dengan kejadian yang mengerikan atau mengancam kehidupan.

Baca Juga: Update Kode Redeem FF 3 Januari 2022, Cepat Klaim Kak, Gratis Atlantic Warrrior, Irontrasher, XM8, Garena FF

Baca Juga: Ternyata Ini Rahasia Orang Yahudi Cerdas, Jenius, dan Memiliki IQ Tinggi, Bunda Wajib Tahu

Ia memberikan contoh, peristiwa pembunuhan atau ditahan dan diperlakukan sebagai tahanan.

Pengalaman traumatik tadi timbul berulang, misalnya adanya bayangan, pikiran atau persepsi yang berkaitan peristiwa traumatik datang berulang yang menimbulkan penderitaan.

"Bisa juga berupa gejala menetap peningkatan kewaspadaan, sulit tidur, iritabilitas, sulit konsentrasi, hipervigilance atau respons yang kacau tidak terkendali," tutur Teddy Hidayat.

Baca Juga: Inilah 4 Weton Paling Hoki dan Akan Kebanjiran Rezeki di Tahun 2022, Apakah Anda Termasuk ?

Baca Juga: Wow, Ternyata Rutin Minum Air Kelapa Bisa Bikin Awet Muda, Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Seperti diberitakan DeskJabar.com, pembunuhan ibu dan anak di Subang terjadi pada 18 Agustus 2021.

Jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu (Amel) ditemukan dalam bagasi mobil Toyota Alphard milik Yosep Hidayah yang merupakan suami Tuti Suhartini sekaligus ayah Amalia Mustika Ratu (Amel).

Rumah yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) berlokasi di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang itu juga berfungsi sebagai kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional yang menaungi SMP-SMKS Nasional di daerah Serangpanjang, Subang. ***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah