Anjas Tunjukan Bukti Digital, Terjadi Konflik Lebih Besar, Kabar Terbaru Pembunuh Ibu Dan Anak Di Subang

- 3 Januari 2022, 04:10 WIB
Anjas mengaku dapat tunjukan tentang adanya bukti digital terjadinya saling sindir yang terjadi pada kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini.
Anjas mengaku dapat tunjukan tentang adanya bukti digital terjadinya saling sindir yang terjadi pada kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini. /Tangkapan Layar Kanal YouTube Anjas di Thailand/

DESKJABAR - Perkembangan kabar kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terbaru di awal 2022 ini, semakin menjadi perhatian warganet. Ada sejumlah bukti digital yang memperlihatkan terjadinya saling sindir antar kubu saksi.

Saling sindir antar kubu saksi pada kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tidak hanya dilakukan kuasa hukum, namun kini terjadi juga diantara warganet yang bersimpati pada saksi.

Namun bagi kuasa hukum masing-masing saksi, saling sindir yang terjadi pada media digital saat ini tentunya untuk membela klien yang mereka wakili.

Baca Juga: KASUS PEMBUNUH SUBANG TERUPDATE, Pelaku Sangat Profesional, Achmad Taufan: Siapa yang Menyuruh Pelaku?

Baca Juga: Detik-detik Pembunuh Subang Ditangkap, Sejumlah Kejanggalan Sketsa Wajah Pelaku Disorot Para Ahli Kriminologi

Baca Juga: TERSANGKA Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Ditangkap Januari 2022, Inikah Kronologi Penangkapan

Saling sindir antar kuasa hukum Danu dan kuasa hukum Yosef dan Yoris kembali menjadi kabar terbaru dan ramai di media digital, setelah Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto, merilis sketsa wajah terduga pelaku pembunuhan Subang dengan gambar wajah pelaku dari belakang dan samping.

Achmad Taufan selaku kuasa hukum Danu pada kasus pembunuh ibu dan anak Subang, memberikan tanggapannya mengenai sebuah tayangan video dari kanal YouTube, tentang statement yang diucapkan oleh kuasa hukum Yosep dan Yoris yang seakan menjurus pada seseorang yang dianggapnya sebagai sebuah drama.

Achmad Taufan juga menyebutkan, terkait sketsa wajah yang telah dirilis oleh Polda Jabar itu, ciri-cirinya sudah jelas bukan Danu.

Dijelaskan oleh Achmad Taufan jika saja Danu memang diduga sebagai pelaku pada kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, maka sangat mudah Danu ditetapkan sebagai tersangka.

“Perlu diingat status Danu ini masih saksi, dan kami dari tim hukum mengingatkan kepada pihak-pihak Yoris, Pak Yosep, maupun kuasa hukum untuk bisa sama-sama kita menahan diri,”ucap Achmad Taufan.

Adanya bukti digital tentang saling sindir antar kuasa hukum para saksi pada kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut terungkap pada analisa terbaru dari video Anjas di Thailand yang tayang pada Minggu 2 Januari 2022.

Anjas mengaku dapat tunjukan tentang adanya bukti digital terjadinya saling sindir yang terjadi pada kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini.

Mengomentari video yang tersebar beberapa waktu lalu tersebut, Anjas meyakini pihak kuasa hukum Yoris dan Yosep memang tidak menyebutkan nama siapapun.

Menurut Anjas, sejak awal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang saling sindir antar kubu sudah terjadi.

"Sudah saling serang dan saling sindir itu sejak kasus ini muncul, kalau aku mau cari jejak digitalnya, aku bisa temukan, aku bisa tunjukan." kata Anjas.

Baca Juga: Saksi Kasus Subang: Yosef, Yoris, Danu, Alami Gangguan Kejiwaan? Begini Analisis Psikolog dan Psikiater

Baca Juga: SAKSI SAKSI INILAH yang Akan Dijadikan Kambing Hitam di Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang

Anjas juga menyebutkan bukan hanya saling sindir antar kubu tapi juga ada ucapan yang bukan lagi sindiran.

"Mana kubu A menyerang kubu B, atau kubu B yang menyerang kubu A dengan sindiran-sindirannya atau bahkan ada ucapan yang bukan lagi sindiran, itu juga sudah ada di jejak digital." jelas Anjas.

Menurut Anjas, terlepas dari pro dan kontra yang kini ramai di media digital dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, tim kuasa hukum para saksi tersebut secara hukum diperbolehkan dalam membela kliennya.

Anjas menambahkan, kliennya benar atau salah merupakan hak dari tim kuasa hukum karena sudah diatur dalam undang-undang. 

"Banyak kasus yang sudah jelas-jelas mereka menjadi tersangka korupsi atau tersangka lainnya tapi tetap punya pengacara," tambah Anjas.

Anjas menyebutkan, tidak terlalu kaget bila terjadi saling sindir antar tim kuasa hukum para saksi yang  terjadi di media digital dalam kasus Subang.

"Jadi buat temen-temen, ya gak usah menjadi terlalu kaget juga sih, kalau antara  tim kuasa hukum Danu dengan tim kuasa hukum Yoris dan Yosef yang sekarang bersama, mereka saling serang itu adalah hal yang jangan dibuat kaget lagi." kata Anjas.

Anjas berharap tim penyidik Polda Jabar segera umumkan siapakah pelaku pada kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Menurut Anjas dengan dimunculkannya sketsa di media masa akan memungkinkan terjadi konflik yang lebih besar.

Anjas berharap pada bulan Januari 2022 masyarakat dapat segera mengetahui tersangka pelaku, otaknya serta yang mengetahui pada kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x