DESKJABAR - Berlarutnya pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang Jawa Barat mendorong pakar telematika dan informatika Roy Suryo angkat bicara.
Dalam wawancara khusus dengan DeskJabar melalui smartphonenya Minggu 31 Oktober 2021, Roy Suryo mengatakan, di balik apresiasi kepada aparat dan para ahli yang telah dilibatkan dalam pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, dirinya mengaku merasa gemas.
“Gemes juga kenapa kasus pembunuhan yang jasadnya dimasukkan dalam Alphard itu belum kelar-kelar juga. Padahal sudah hampir 3 bulan”, ujarnya.
Roy Suryo memaklumi soal kendala yang dihadapi kepolisian sehingga mengakibatkan berlarutnya kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, yakni tidak adanya saksi langsung dan rekaman CCTV yang biasanya dapat membantu mempercepat penyidikan.
“Kebetulan posisi rumah dan carport mobil berada di lokasi yang sekelilingnya tidak banyak CCTV lain yang bisa digunakan untuk mendukungnya”, ujar Roy Suryo.
Namun begitu, mantan Menpora di era Presiden SBY ini mengungkapkan, pembunuhan (umumnya) terjadi karena ada modus dan keterlibatan orang dekat atau ‘inner circle’ keluarga korban.
“Apalagi jika terdapat Indikasi konflik internal atau masalah pribadi masing-masing pihak. Entah itu antara suami dengan istri, dengan saudara, mantan suami, mantan istri dan sebagainya”, tutur Roy Suryo seraya menjelaskan, apa yang dikatakannya itu tidak bermaksud menjustifikasi.
Agar kasus pembunuh ibu dan anak di Subang cepat terungkap dan pelaku bisa ditangkap, Roy Suryo menyarankan agar lebih memaksimalkan lagi teknologi yang ada.