Sistem Pembenihan di Luar Sawah Digencarkan di Jawa Barat, Tingkatkan Produksi Pertanian Padi

6 Desember 2023, 07:34 WIB
Sistem pembenihan padi di luar sawah, untuk menongkrak produktivitas tanaman padi di Jawa Barat /dok Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

 

DESKJABAR – Sistem pembenihan di luar kotak sawah digencarkan di Jawa Barat, sebagai salah satu teknis upaya meningkatkan produktivitas pertanian padi. Dengan cara tersebut, kotak sawah menjadi lebih produktif untuk populasi tanaman padi dan peningkatan hasil panen.

Pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat gencar melakukan penyuluhan kepada para petani, berupa berbagai teknis peningkatan produksi padi. Salah satunya, dengan memindahkan tempat pembenihan padi, dari semula umum di dalam sawah menjadi keluar sawah.

 

Pada sebagian lokasi di Jawa Barat, aktivitas penanaman padi sudah dilakukan, terutama pada kawasan yang pasokan air selalu ada. Namun sebagian besar, musim penanaman padi diperkirakan baru secara besar dilakukan pada Januari 2024, sebagai dampak kemarau panjang 2023.

 Baca Juga: Jawa Barat Tingkatkan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai Tahun 2023-2024, Percepatan Upsus Dilakukan

Penyuluhan di lapangan

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Ir Dadan Hidayat MSi, di Bandung, Selasa, 5 Desember 2023 menyebutkan, pengubahan sistem pembenihan padi menjadi diluar kotak sawah sudah dilakukan sejak empat tahun terakhir.

Kini pada musim tanam akhir 2023 dan awal 2024, pengalihan pembenihan keluar kotak sawah semakin banyak didorong dilakukan. “Tujuannya, agar hasil usaha pertanian padi dirasakan meningkat bagi para petani. Sebab, luasan kotak sawah menjadi penuh terisi tanaman padi,” ujar Dadan Hidayat.

Di lapangan, para petugas penyuluh pertanian aktif melakukan pembinaan kepada para petani, untuk mengubah sistem penanaman padi menjadi lebih produktif. Diantara kalangan petani yang sudah mengubah cara pembenihan, kini sudah merasakan peningkatan produktivitas tanaman padi.

 

 

Kawasan sawah yang didorong mengubah sistem tempat pembenihan menjadi keluar kotak sawah, dilakukan di utara dan selatan Jawa Barat. Tentunya, menempatkan lokasi pembenihan disesuaikan dengan kondisi wilayah setempat, diatur secara efisien.

Produktivitas pertanian padi di Jawa Barat didorong naik menjadi 6,24 ton per hektare. Untuk mencapai peningkatan produktivitas tanaman padi dilakukan banyak cara, misalnya pola teknis penanaman, juga penggunaan pengairan levih tepat, pola pembenihan, pengendalian hama dan penyakit, dsb.

 Baca Juga: Di Subang, Banyak Sawah Dijadikan Tambak Udang Karena Air Laut Kini Lebih Asin

Percepatan tanam

Sementara itu, Kementerian Pertanian menginstruksikan dilakukan penanaman padi melalui percepatan tanam pada sejumlah daerah. Indonesia berupaya menekan kebijakan impor beras, dengan cara meningkatkan kembali produksi pangan di dalam negeri, terutama padi.

Salah satu upaya ditekankan, adalah meningkatkan produktivitas tanaman padi dan indeks pertanaman. Selain kawasan sawah, kini juga menyasar pemanfaatan sejumlah rawa untuk dapat ditanami padi.

 

Diketahui, saat ini ada lebih dari 10 juta hektar lahan rawa yang berpotensi menambah daya gedor produksi nasional. Dari semua lahan tersebut, beberapa di antaranya sudah menghasilkan produktivitas sebanyak 5 ton per hektare.

"Saat ini baru 5 ton, tapi ke depan kita akan tingkatkan menjadi 7 ton per hektare. Jadi yang IP nya 1 kita naikan jadi 2 atau menjadi 3. Semuanya perlu kolaborasi dan kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang ada," ujar Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler