DESKJABAR – Pasca pembatalan surat pemecatan guru honorer SDN Cibeureum 1 oleh Wali kota Bogor, Bima Arya Kamis, 14 September 2023, disambut gembira siswa serta orang tua murid, dan pak Mohamad Reza Ernanda kembali mengajar murid-muridnya.
Ratusan murid dan orang tua wali murid sambut baik pembatalan pemecatan guru honorer Reza Ernanda, terlihat dalam tayangan rekaman video yang diunggah di Instagram @bimaaryasugiarto, Reza Ernanda disalami murid-murid dan orang tua wali murid, bahkan ada yang sampai memeluk dan menciumnya.
Kemudian Reza Ernanda juga mengatakan bahwa dia mengaku lega atas pembatalan pemecatan yang dilakukan Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1, hingga dapat mengajar kembali murid-muridnya.
Namun kasus yang melibatkan Reza Ernanda belum tuntas dan aman bagi dirinya, hari ini Jumat, 15 September 2023, Reza dijemput dari sekolahnya oleh pihak dinas terkait menuju kejaksaan negeri Bogor, untuk dimintai kembali keterangannya.
Informasi tersebut diperoleh dari Twitter @CEN666EK sebagaimana dikutip deskjabar.com, dikatakan bahwa Reza dijemput oleh pihak dinas untuk ikut ke Kejaksaan tanpa surat.
“Kami tadi menelepon beliau dalam kondisi ketakutan,” tulis akun @@CEN666EK
Penjemputan itu lanjut @CEN666EK membuat pak Reza merasa ketakutan dan tidak nyaman, dan tidak dilengkapi dengan surat tugas atau surat perintah yang jelas.
Kemudian akun @CEN666EK dapat berkomunikasi via Whatsapp dengan pak Reza, dalam komunikasi tersebut Reza mengatakan aman tapi dia butuh istirahat, agak pusing asam lambungnya naik.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan di Kejaksaan Negeri Bogor, Reza tidak memberikan penjelasan secara detail apa saja yang dipertanyakan, dia hanya mengaku aman dan butuh istirahat karena kondisi asam lambungnya naik.
“Saya tadi ngerasa benar-benar dipaksa buat ke dinas temui pak Kabid, eh tahunya diajak ke Kejaksaan, dan pemeriksaan di Kejaksaan belum tenang, masih gemetaran,” katanya.
Sementara dari pihak Dinas Pendidikan maupun Kejaksaan Negeri Bogor, sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi, terkait penjemputan dan pemeriksaan terhadap guru honorer, Mohamad Reza Ernanda.***