JABATAN Ridwan Kamil Segera Berakhir, Kriteria Gubernur Jabar yang Baru Punya Program yang Bukan Berbasis Hobi

25 Juli 2023, 06:19 WIB
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil saat menjajal wisata ekstrem dengan menuruni Curug Cikondang. Pengamat menilai kriteria Gubernur Jabar mendatang harus punya program yang tidak berbasis hobi semata. /(ANTARA/HO-Humas Pemda Jabar)/

DESKJABAR – Jabatan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar akan segera berakhir pada September mendatang. Banyak harapan yang dibebankan kepada gubernur Jabar mendatang, salah satunya memiliki program yang bukan berdasarkan program berbasis hobi semata.

Dengan berakhirnya jabatan Ridwan Kamil, maka kriteria calon Gubernur Jabar yang akan bertarung di Pilgub Jabar 2024 maka mindset-nya harus dirubah dimulai dari kriteria yang diinginkan. Kriteria Gubernur Jabar harus memahami dan punya keinginan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembangunan.

Baca Juga: JABATANNYA Segera Berakhir, INILAH PR Besar Ridwan Kamil yang belum Selesai Dimata Pengamat Ekonomi

Hal itu dikemukakan pengamat ekonomi Unpas Bandung, Acuviarta Kartabi, dalam wawancara dengan deskjabar di Bandung, Senin, 24 Juli 2023.

Menurutnya, Gubernur Jabar ke depan harus bisa memilih program/keiatan yang memiliki daya ungkit ekonomi yang tinggi, bukan berdasarkan program berbasis hobi.

Acuviarta memaparkan bahwa sebenarnya harapan pelaku ekonomi , program-program yang digagas Ridwan Kamil punya daya dorong tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi, begitu juga terhadap penurunan jumlah penduduk miskin, pengurangan jumlah pengangguran, penurunan ketimpangan pengeluaran, peningkatan stabilitas inflasi, peningkatan kinerja ekspor hingga peningkatan penerimaan daerah (fiskal).

Namun, menurut Acuviarta, ke depan itu menjadi PR yang masih harus dioptimalkan, adalah perlu upaya ekstra kuat agar pencapaiannya bisa jauh lebih baik.

Terutama kaitannya dengan program dan kegiatan yang digagas pemerintah. Ada sejumlah program yang menjadi karakteristik Ridwan Kamil, seperti program label ekonomi kreatif dan inovatif, seperti petani milenial, Jabar Masagi, one pesantren one produk, namun sebagian besar orientasinya masih kuantitas saja.

Menurutnya, evaluasi terhadap output dan outcome-nya masih minim. Termasuk program katagori hoby Ridwan Kamil, seperti taman, gapura, alun-alun, patung, revitalisasi situ, menyedot dana anggaran yang besar, namun daya ungkit ekonominya melempen.

Kriteria Gubernur Jabar Mendatang

Lalu kriteria calon gubernur seperti apa yang diharapkan warga Jabar pada Pilgub 2024 mendatang?

Baca Juga: Sejumlah Desa di 2 Kabupaten di Jabar Akan Tinggal Kenangan, Akhir 2023 Tenggelam oleh Bendungan Ini

Menurut Acuvuarta, calon gubernur ke depan harus mau mendengar saran dan pendapat masyarakatnya, bukan sekedar program/kegiatan yang benar menurut Gubernur dan kroni-kroninya.

Selanjutnya Gubernur Jabar ke depan adalah gubernur yang mampu mendorong banyak program pusat di daerah, sehingga pembangunan akan berproses lebih cepat, dan gubernur ke depan punya daya tawar terhadap kebijakan pusat, bukan gubernur hanya gunting pita.

Kemudian, lanjut Acuviarta, Gubernur Jabar mendatang harus mampu memfungsikan organisasi perangkat daerah (OPD) sebagai instrumen organisasi pemerintahan yang tugasya merencanakan dan melaksanakan kegiatan secara independent dan terukur.

Serta memiliki target output serta outcome yang jelas, bukan memfungsikan OPD sebagai alat serta kaki tangan kroni-kroni gubernur untuk meloloskan program-program yang tidak jelas target output dan outcomenya.

“Organisasi pemerintahan yang sehat itu, bagaimana mereka melakukan perencanaan dan melaksanakan implementasi kegiatan/program berbasis kepada masalah dan urgensinya, artinya harus objektif, bukan sekedar melaksanakan apa maunya gubernur dan kroni-kroninya.,” papar Acuviarta.

Baca Juga: BAC Sebut Klarifikasi Pemprov soal Al Jabbar Menyesatkan, Bukan PT Selaras Multiasri Tapi PT Sembilan Matahari

Selanjutnya penempatan/pemilihan pimpinan OPD juga harus objektif dan berbasis kinerja.

“Katanya sudah merit system, bukan tempat menampung ASN berpolitik yang mana kriterianya ASN yang siap melakukan apapun untuk kepentingan hobby gubernur dan kroninya atau istilah saya ASN ABS (asal bapak senang),” ujarnya.

Terakhir sudah pasti, seorang gubernur harus menempatkan dirinya sebagai pimpinan pemerintahan provinsi Jabar, dimana keadilan dalam mendistribusikan kegiatan/program Provinsi diseluruh Kabupaten/Kota, bukan hanya Kabupaten/Kota tertentu saja. ***

Ingin mengetahui berita tentang Ridwan Kamil lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler