DESKJABAR – Konstruksi jembatan Otista yang lama, dibangun pada zaman penjajahan Belanda pada tahun 1920 Masehi, tidak dibongkar, tetap akan dilestarikan menjadi bangunan cagar budaya di kota Bogor.
Semula rencana pembangunan jembatan otista, membongkar semua konstruksi bangunan lama dengan mengganti konstruksi yang baru, namun karena ada temuan konstruksi jembatan Otista yang dibangun sekitar tahun 1920 Masehi, maka konstruksi yang memiliki nilai sejarah itu tetap dipertahankan.
Konstruksi bangunan pondasi jembatan yang memiliki model melengkung, dibangun sejak tahun 1920, terlihat masih kuat dan kokoh, serta memiliki nilai artistik dan unik, pondasi dasar dibuat melengkung, pada lengkungan terdapat tiang – tiang penyangga.
Dan tiang – tiang penyangga tersebut berfungsi sebagai tumpuan penahan balokan beton yang memanjang untuk menahan besi lantai jembatan, serta lapisan aspal diatasnya.
Bangunan jembatan tahun 1920 dijadikan cagar budaya
Wali Kota Bogor, Bima Arya dalam akun Instagram @bimaaryasugiarto, sebagaimana dikutip DeskJabar.com mengatakan, bahwa jembatan Otista secara keseluruhan akan dibangun pondasi baru, karena perlu struktur yang lebih kuat.
Selain itu menurut Bima, jembatan Otista juga dibangun lebih luas, agar bisa menampung kendaraan lebih banyak, dilengkapi dengan jalur pedestrian dan jalur Trem.
“Untuk menjaga warisan pusaka dan catatan sejarah, struktur yang dibangun pada zaman Belanda tahun 1920, tetap kita pertahankan dan jadi cagar budaya di kota Bogor,” ujarnya.
“Kita buat dek khusus di bagian bawah jembatan, untuk wisata edukasi sejarah dan titik swafoto wisatawan,” Bima menambahkan.
Pengerjaan jembatan Otista dihentikan sementara
Sudah hampir dua pekan pengerjaan pembongkaran jembatan Otista dilakukan, kini proses pembongkaran itu dihentikan sementara. Penghentian dilakukan, karena adanya polemic status cagar budaya yang terdapat di jembatan Otista.
Ketua Komisi III DPRD kota Bogor, Zaenal Abidin, saat meninjau lokasi jembatan Otista beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa pihaknya akan memanggil Wali Kota Bogor, Bima Arya, untuk dimintai klarifikasi.
Penghentian pembongkaran jembatan Otista, sesaat setelah tim dari Komisi III DPRD kota Bogor, melakukan sidak ke lokasi.
Tim dari Komisi III DPRD kota Bogor, saat meninjau jembatan Otista, mendapat banyak masukan dari para budayawan, yang menyatakan bahwa salah satu jembatan yang dibangun tahun 1020-an, merupakan cagar budaya.
“Dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil Wali Kota Bogor, Bima Arya, untuk berdiskusi,” tandas Ketua Komisi III DPRD kota Bogor, Zaenal Abidin.***