DESKJABAR – Harga telur ayam pascalebaran terus merangkak naik, sehingga banyak dikeluhkan masyarakat, dari mulai pedagang, hingga ibu rumah tangga yang biasa mengonsumsi untuk kebutuhan keluarga setiap hari.
Kebutuhan akan telur cukup tinggi, meskipun harga telur pascalebaran terus merangkak naik. Telur masih tetap dicari dan dibeli oleh masyarakat, karena telur merupakan kebutuhan pokok yang sangat praktis untuk diolah, dan mudah untuk disajikan.
Baca Juga: KORUPSI, Johnny G Plate Menkominfo dari Nasdem Ditahan: Diduga Rugikan Negara Rp8,32 Triliun
Baca Juga: Dampingi Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2024, Nama Uu Tidak Ada: Ini Daftar Cawagub Hasil Survei IPRC
Kenaikan harga telur dari tataran peternak pascalebaran terpantau mengalami kenaikan, semula dari harga Rp24.000 – Rp26.000/kilogram. Dan terus merangkak naik seminggu terakhir ini dari mulai Rp28.000 hingga Rp30.000/kilogram.
Kepada DeskJabar.com, Herdadi PIZ salah satu peternak di bilangan Pasir Pogor, Kecamatan Semplak Kota Bogor, Rabu 17 Mei 2023 mengatakan, kenaikan harga telur pascalebaran hingga saat ini disebabkan beberapa faktor.
Faktor yang sebabkan kenaikan harga telur
Faktor kenaikan harga telur menurut Herdadi, salah satunya faktor ayam afkir. Pada bulan puasa menjelang lebaran, harga ayam afkir cukup bagus.
“Ayam afkir ketika menjelang lebaran lalu harganya cukup bagus maka kita langsung melelangnya,” ujarnya.