KLARIFIKASI Polda Jabar Soal Petunjuk DR Hastry di Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

16 Mei 2023, 11:37 WIB
Polda Jabar mengeluarkan klarifikasi terkait petunjuk kasus Subang yang dikemukakan Dr Hastry saat tampil di Podcast Deddy Corbuzier. /YouTube Deddy Corbuzier/

DESKJABAR – Polda Jawa Barat dalam hal ini melalui Humas Polda Jabar memberikan respon dengan keterangan soal petunjuk Dokter Forensik DR Hastry untuk mengungkap kasus Subang, saat tampil di acara Podcats Deddy Corbuzier pada 11 Mei 2023.

Melalui akun Twitter resminya @humaspoldajbr, Polda Jawa Barat menatakan bahwa dalam penungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak atau Kasus Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021, pihaknya telah melakukan uji labfor atau uji labolatorium forensic terhadap 49 DNA.

Baca Juga: ADA Netizen Mimpi Bertemu Korban Pembunuhan Kasus Subang, Korban Memberitahukan Hal Mengejutkan

Polda Jabar perlu memberikan keterangan karena sejak penampilan DR Hastry di acara tersebut, banyak netizen berharap agar Polda jabar segera mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak yang telah menewaskan Ibu Tuti dan Amel.

Banyak netizen yang mengajak penggalangan untuk meminta agar kasus Subang yang pada Agustus mendatang akan tepat berusia 2 tahun, segera diungkap siapa pelaku yang telah menewaskan Tuti dan Amel dengan cara yang sadis.

Kasus pembunuhan keji di rumah TKP di Jalancagak Subang itu, menjadi sorotan utama bahkan hingga melibatkan instasi di tingkat pusat seperti Mabes Polri, Kompolnas, BIN, DPR, hingga Preiden Jokowi. Itu saat suami korban sebelumnya telah mengirim surat kepada Presiden terkait kasus Subang yang juga belum terungkap.

Pernyataan Polda Jabar

Dalam postingan tertanggal 15 Mei 2023 melalui Twitter akun Twitter resmi Humas polda jabar yakni @humaspoldajbr memberikan klarifikasi terkait perkembangan kasus Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021.

Dalam klarifikasinya melalui akun Twitternya, Polda Jabar mengemukakan bahwa Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar sudah melakukan uji labolatorium forensic terhadap 49 DNA.

“Kami dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar dalam penanganan kasus pembunuhan ibu dan anak di Wilayah Kab. Subang telah melaksanakan Uji Labfor sebanyak 49 (empat puluh sembilan) DNA untuk dicocokkan dengan 2 Profil DNA di TKP,” tutur @humaspoldajbr.

Baca Juga: INILAH DAFTAR Calon Lawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2024, Dimanakah Posisi Artis Cantik, Desy Ratnasari?

Namun dari hasil uji labfor pencocokan dengan 2 DNA yang ditemukan di TKP Jalancagak Subang, dinyatakan non identic atau tidak ada kesamaan.

“namun hasil uji oleh Puslabfor Polri masih *Non Identik*,” tulisnya.

Bahkan Polda Jabar mengatakan bahwa pengungkapan kasus Subang tidak berhenti. Pihak Polda Jabar membuka layanan pengajuan/informasi untuk mendukung pengungkapan kasus yang telah menewaskan Ibu Tuti dan Amel tersebut.

“Kami juga membuka layanan  pengaduan/informasi utk mendukung pengungkapan kasus ini , dengan  menghubungi IPTU A. AZIS, SH  nomor telp 082246469946,” tutlisnya.

Klarifikasi Polda Jabar tersebut untuk merespon Tweet @Heraloebss, yang menilai penanganan kasus Subang berjalan lamban.

 “Arwah ibu & anak Korban Pembunuhan Subang meminta bantuan Netizen krn Lambannya Kabareskrim dalam menetapkan Pelaku,” tulis @Heraloebs.

“ Kombes Hastry Dokter forensic. Blak-blakan,Tersiksa krn Sering di datangi Arwah Korban & diserang netizen yang mempertanyakan kasus tsb,” tambahnya.

Sementara netizen dengan Lae dengan akun @heysalamkenal, mengusulkan kepada Polda Jabar untuk berdiskusi dengan DR Hastry, karena dia sudah memberikan clue atau petunjuk saat diwawancari Deddy Corbuzier.

“Coba min diskusi sama bu dokter, kalo beliau aja udah ngasih clue berarti harusnya kan tinggal finishing aja. Ini pemikiran saya yang dangkal saja min, itu juga sekedar masukan biar institusi agak bagusan diliat orang,” tulis @heysalamkenal.

Petunjuk DR Hastry

Dalam wawancara dengan Deddy Corbuzier, DR Hastry mengakui dirinya merasa tersiksa karena kasus Subang belum terungkap sampai saat ini. Padahal, korban sudah pernah datang ke dalam mimpinya untuk meminta tolong. “Kalau pelakunya tidak tertangkap, itu bikin saya truma,” paparnya.

Baca Juga: Diduga Korupsi, Bupati Purwakarta Anne Ratna Dilaporkan ke Kejati Jabar, Begini Kronologi Kasusnya

Hastry juga mengakui depresi, karena kasihan melihat kondisi korban yang mengenaskan bahkan sudah datang ke dalam mimpinya tapi dia tidak bisa membantunya. Hastry berharap, setelah ini ksus Subang bisa segera terungkap.

DR Hastry memaparkan bahwa tugasnya untuk mengumpulkan dan menyajikan data sebagai alat bukti untuk kasus Subang sudah selesai dilakukannya. Namun yang membuatnya gemes karena belum terungkap. Padahal menurutnya seharusnya hal itu bisa terungkap.

Hastry mengungkapkan, sejumlah DNA di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut sudah berhasil dikumpulkan, tetapi ternyata tidak ada yang cocok.

“DNA-nya sudah ada, tapi tidak ada yang cocok. Kalau tidak ada yang cocok kita cari DNA dari para saksi, ternyata dari saksi juga tidak ada yang cocok,” paparnya.

Dengan kondisi seperti itu karena tidak ditemukan DNA yang cocok, seharusnya tarik dari garis keturunan ibu, siapa tahu ada yang cocok. Namun sayangnya, sampai sekarang itu belum dilakukan oleh petugas.

“Saya juga bilang saya punya jam kematian lho. Jam kematian korban dibunuh. Ibu Tuti dibunuh sekitar jam 2 sampai jam 4, Amel dibunuh jam 4 sampai jam 6. Jadi saya bermain dong di jam-jam kematian itu. HP siapa yang online saat itu, ambil saja DNA-nya,” ujar Hastry.

Menurutnya, saat olah TKP di rumah di Jalancagak Subang, petugas menemukan 2 DNA yang asing, yang diduga pelakunya,” paparnya. ***

Baca selengkapnya info kasus Subang di Google News DeskJabar

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler