Cerita Hantu Buaya Buntung di Bawah Jembatan Rajamandala, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB)

22 Januari 2022, 09:08 WIB
Jembatan Rajamandala, Cipatat, di atas Sungai Citarum, Kabupaten Bandung Barat (KBB). /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Istilah buaya buntung bukan hanya sebuah lagu dangdut yang dinyanyikan Inul Daratista, namun secara nyata memang ada. Adalah cerita misteri hantu buaya buntung di sungai bawah jembatan Rajamandala, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang sampai kini kadang-kadang diyakini masih ada.

Sampai kini, cerita soal buaya buntung masih antara mitos maupun kenyataan, belum terlihat lagi.

Baca Juga: Di Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Ada Jin Memberitahu Ada Orang akan Tertabrak Kereta Api

Namun, cerita soal buaya buntung di Sungai Citarum di bawah Jembatan Rajamandala merupakan cerita lama yang sudah terdengar sejak tahun 1980-an lalu.

Sebenarnya, cerita dan fakta nyata buaya buntung ada juga pada beberapa tempat lainnya di Indonesia, kabarnya pernah ada di Taman Buaya Indonesia Jaya di Bekasi.

Konon bagi yang percaya, buaya buntung ini memiliki kekuatan magis, termasuk pula di Sungai Citarum, tepatnya di bawah Jembatan Rajamandala.

Baca Juga: Jalan Raya Rajamandala, Bandung Pernah Ada Gerbang Berbayar, Inilah Bekas-bekasnya

Kembali kepada Sungai Citarum di bawah Jembatan Rajamandala, sebenarnya merupakan sungai dengan pemandangan alam yang indah.

Pemandangan Sungai Citarum, di Rajamandala, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Kodar Solihat/DeskJabar.com

Dua versi soal buaya buntung di Citarum 

Soal buaya buntung, diantara masyarakat, ada dua versi, antara berupa hantu buaya buntung atau hewan buaya buntung itu sebenarnya umurnya sudah lebih dari 100 tahun.

Masyarakat lokal di sekitar jembatan Rajamandala mengatakan, bahwa buaya buntung itu ukurannya sangat besar.

Baca Juga: Sejarah Rajamandala, Kawasan Indah Banyak Air Terjun dan Pernah Memukau Orang-orang Eropa

Beberapa orang yang mengaku pernah melihat buaya buntung di Sungai Citarum di bawah Jembatan Rajamandala itu, mengatakan, penampakannya biasanya menjelang maghrib.

Warga sepuh di jalur lama Rajamandala yang berjualan kelapa muda dekat pohon beringin populasi monyet, kepada DeskJabar, pada tahun Agustus 2021 mengatakan, cerita buaya buntung di Sungai Citarum masih melekat diantara masyarakat lama setempat.

“Soal mengapa muncul menjelang maghrib, ya kita kan mengetahui, saat-saat itu kalau di sungai atau hutan, ada masa-masa mulai munculnya makhluk halus, dan sudah waktunya orang-orang bersiap sholat maghrib, bukan betah-betahan mencari ikan di sungai,” kata bapak sepuh penjual air kelapa itu.

Namun belum terdengar ada cerita, soal ada orang dilahap oleh buaya buntung tersebut.

Baca Juga: Di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Ada Gerbang Dimensi Dunia Gaib ? Ada di Tepi Jalan

Sejauh ini pula, katanya, walau sosok buaya buntung dikabarkan ada yang percaya merupakan jelmaan setan, namun masyarakat lama sekitar Jembatan Rajamandala atau tepian Sungai Citarum, tidak ada kebiasaan memberikan sesajen.

“Itu hanya menyesatkan kalau dilakukan. Jika buaya itu jelmaan setan jin, tentu akan semakin menjadi-jadi kelakuannya, tapi kalau ternyata buaya betulan kan belum ada kabar suka makan sesajen,” kata bapak penjual air kelapa itu.

Penulis ketika zaman sekolah tahun 1983, pernah mendengar kisah buaya buntung dari warga jalur lama jalan raya Rajamandala, Abah Sanim kala itu usianya 78 tahun.

Baca Juga: Jika Pantai Selatan Terjadi Gempa dan Tsunami, Mungkinkah Nyi Roro Kidul Mengungsi ke Sukabumi ?

Ketika itu, kata Abah Sanim, masyarakat suka mengingatkan, kepada orang-orang yang masih betah mancing ikan di Sungai Citarum sampai menjelang maghrib, agar segera pulang karena sebentar lagi hantu buaya buntung akan muncul.

Rupanya, peringatan warga akan segera munculnya hantu buaya buntung, langsung ampuh membuat orang-orang mancing ikan segera pulang lalu sholat maghrib. ***

Editor: Sanny Abraham

Tags

Terkini

Terpopuler